Sunday, 27 October 2013

Hajar Aswad = Allah/Tuhan Islam.

Oleh : Muhammad Danu Kurniadi




SYUBHAT:
Kalau hajar aswad samadengan Alloh swt kenapa dibilang menghujat nak, itu kan fakta dilapangan kalian sujud dan sembah 5 kali sehari. Kalau hancur kemana lagi kamu menyembah nak ? artinya sudah tamatlah riwayat agama saudara kalau hajar aswad hancur dunia sudah berakhir nak.

JAWAB:
Orang muslim yang awam sekalipun akan tertawa mendengar lelucon seperti diatas. Sama sekali tidak ada diantara kaum muslimin yang meyakini bahwa hajar aswad adalah Allah, atau ka’bah adalah Allah. Dan yang perlu anda ketahui adalah hajar aswad bukanlah kiblat ataupun sesembahan yang kami sembah, kaum muslimin shalat menghadap ka’bah. Ka’bah hanya arah menghadap saat shalat, hal tersebut agar kaum muslimin bersatu dan tidak berbeda-beda saat shalat. Coba anda bayangkan jika tidak ada ka’bah dan shalat kaum muslimin shalat menghadap sekehendak mereka, pasti terjadi benturan saat beribadah dan pemandangan yang kacau sekali.
Mengenai hajar aswad, memang ada orang-orang kafir yang mengatakan bahwa hajar aswad adalah satu berhala yang di sisakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di mekkah, sebagai perwujudan/berhala Allah. Tapi hal tersebut hanyalah bualan dan fitnahan mereka  yang tidak terbukti sama sekali.
  1. Apakah Kaum Muslimin menyembah berhala ?? jawabnya TIDAK, maka lihatlah perkataan Umar bin Al-Khattab radhiallahu ‘anhu berikut sebagai bukti keyakinan kaum muslimin.. Umar bin Khattab ketika beliau mencium Hajar Aswad. Ketika itu, beliau mengatakan, ‘Memang aku tahu bahwa engkau hanyalah batu, tidak dapat mendatangkan manfaat atau bahaya. Jika bukan karena aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, aku tentu tidak akan menciummu.’ (H.R. Bukhari, no. 1597 dan Muslim, no. 1270)
  2. Dan apakah berarti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembah hajar aswad ?? jawabannya adalah TIDAK. Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meyakini bahwa Hajar Aswad adalah Allah kaum muslimin sebagaimana klaim orang-orang kafir itu, maka mana mungkin Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih memilih tinggal di Madinah dari pada di Mekkah setelah Mekkah berhasil beliau kuasai. Karena di Mekkah ada hajar aswad yang kata orang-orang kafir adalah Tuhannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apakah beliau lebih memilih tinggal jauh dari Tuhannya daripada dekat dengan Tuhannya ?? dan ini lah yang membuktikan bahwa Nabi Muhamad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menyembah hajar aswad sebagai Allah, begitu juga kaum muslimin seluruhnya tidak ada yang berkeyakinan seperti itu. Karena sama sekali tidak ada yang menyatakan di dalam al Qur’an ataupun hadits bahwa hajar aswad aswad adalah Allah atau tuhannya kaum muslimin. Dan fitnah tetaplah fitnah.
  3. tahun 930 sampai 951 hajar aswad pernah hilang dicuri dan disembunyikan oleh kaum Syi’ah golongan Ismailiyah Qarmathi. Apakah dengan hilangnya batu itu lantas umat Islam lantas heboh dan tidak shalat lagi karena hajar aswad sudah tidak ada? Meski hajar aswad pernah hilang, namun selama 21 tahun itu umat Islam tidak pernah libur shalat. Seandainya umat Islam itu shalat menyembah hajar aswad, maka selama 21 tahun itu mereka libur shalat. Tapi nyatanya tidak. Umat Islam tetap shalat menghadap kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak, karena esensi mereka ialah mematuhi perintah Allah bukan menghadap dan menyembah batu.
  4. ketika thawaf dengan menunggang seekor unta, Rasulullah SAW pernah tidak mencium hajar Aswad, melainkan menyentuhnya dengan tongkat beliau (HR. Bukhori dalam kitab haji bab menyentuh rukun dengan tongkat). Jika hajar aswad adalah tuhan, tentu menyentuhnya dengan tongkat adalah suatu tindakan yang kurang ajar.
Sementara itu, didalam Alkitab sendiri persisnya pada Kitab Keluaran Pasal 25, Kitab Yosua pasal 3, Kitab 1 Samuel pasal 4, dan kitab-kitab lainnya, disebutkan bahwa Nabi Musa dan para Nabi lainnya mengagungkan tabut perjanjian, mengharuminya, meminta pertolongan dengan perantaranya, dan mengaraknya berkeliling kota. Sungguh menggelikan.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment