Monday, 11 June 2012

Benarkah Dahulu Nabi Suka Memakan Babi ??






Syubhat

: Assalamu`alaikum. Ustadz saya mau tanya adakah hukum di kristen tentang larangan makan babi, saya pernah dengar katannya ada, untuk menyanggah fitnah teman yang kebetulan kristen, dia selalu tanya “kenapa kalian tidak boleh makan babi”. dan “katanya nabimu dulu senang makan babi sehinga kalian sekarang gak boleh makan,” mohon bantu jawab fitnah ini… wassalamu `alaikum. wr. wb. (IVAN, Batam)



Jawab : Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuhu.

Kita tidak boleh memakan babi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengharamkannya. Allah Sang Pencipta telah memberitahulan bahwa hewan itu najis, tidak halal bagi seorang muslim untuk memakannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


قُلْ لا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu najis (kotor)…” (QS. Al-An’am (6): 145)

Tidak disebutkan di dalam syari’at alasan khusus pengharaman daging babi selain firman-Nya: “Karena sesungguhnya itu adalah najis”. Dan najis itu mutlak kepada apa yang dipandang buruk oleh syari’at, dan fitrah yang lurus, dan alasan ini saja sudah cukup.

Terdapat juga alasan umum yang mencakup daging babi dan selainnya dari makanan-makanan yang diharamkan, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

“… dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk …” (QS. Al-A’raf (7): 157)

Maka, segala yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah buruk, dan perkara-perkara yang khabits (kotor, buruk) pada konteks ini adalah apa-apa yang di dalamnya mengandung kerusakan bagi kehidupan manusia dan pada kesehatannya, atau hartanya, atau dalam akhlaknya.

Belum pernah kaum muslimin, pada masa salaf (masa dulu) mengetahui rincian menjijikannya babi, serta alasan pengharamannya. Hingga datang penemuan-penemuan modern yang menemukan bahwa pada babi terdapat faktor-faktor penyakit, serta bakteri-bakteri yang membahayakan. Diantaranya adalah bahwa babi, daging yang dimakan oleh manusia akan melahirkan cacing berbahaya[1] yang benihnya ada di dalam daging babi. Kemudian tumbuh di dalam lambung manusia dengan bentuk yang tidak dapat diobati dengan obat cacing lambung. Bahkan cacing babi itu akan tumbuh di dalam daging manusia dengan bentuk yang kedokteran hingga hari ini belum mampu membebaskan manusia darinya setelah dia tertimpa penyakit itu. Dan itu akan membahayakan kehidupannya. Cacing itu diberi nama Treichine[2], dari sini tampaklah hikmah pengharaman daging babi dalam Islam.

Telah disebutkan di dalam Ensiklopedi Larous Perancis (Larousse Encyclopedia Perancis), bahwa cacing menjijikkan tersebut (Treichine) akan berpindah ke manusia menuju jantung, kemudian berdiam di otot, terutama di dada, kerongkongan, mata, dan diafragma. Kemudian embrionya akan tinggal terlindungi dengan vitalitasnya di dalam tubuh selama bertahun-tahun.

Dan tidak mungkin terpaku pada penemuan ini saja dalam alasan pengharaman, bahkan mungkin ilmu pengetahuan yang telah menemukan penyakit ini pada babi akan menemukan penyakit-penyakit lain di kemudian hari yang sekarang ini kita belum mengetahuinya. Karena itu, tidak akan diterima di dalam Islam pendapat orang yang mengatakan bahwa pemeliharaan babi jinak di masa sekarang dengan cara metode teknis pengawasan dalam pemeliharan, kandang, serta kediamannya mampu memberantas bakteri tersebut. Tatkala kami jelaskan bahwa nash syari’at itu mutlak dalam pengharaman, dan tanpa alasan, maka memungkinkan bahwa terdapat madharat lain bagi Babi yang belum ditemukan, dan ilmu pengetahuan terus menerus berkembang.

Hendaknya diperhatikan juga bahwa jika memungkinkan memelihara babi dengan metode teknik yang bisa menghilangkan penyakit tersebut, pada waktu atau tempat atau banyak tempat dari pusat-pusat peradaban dunia, maka sesungguhnya hal itu tidak mungkin dilakukan pada seluruh penjuru bumi. Dan hukum syar’i wajib sesuai dan cocok untuk seluruh manusia di seluruh tempat. Oleh karena itu, pengharaman tersebut bersifat umum dan menyeluruh; di mana dan kapan saja.

Adapun klaim bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam suka daging babi, maka itu adalah kedustaan yang nyata.

Saya ingin memberikan hadiah kepada orang-orang Nasrani secara umum, sebuah hadiah dari kitab suci mereka tentang kenajisan, dan jijiknya babi ini:

Markus (5:11-13) ‘Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.’

Lihatlah juga nash-nash lain tentang kotornya babi, dan hinanya para pemeliharanya:

Matius (7:6) “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

II Petrus (2:22) “Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.”

Adapun pengharaman babi maka perhatikan Leviticus (11: 4-8) Nevertheless these shall ye not eat of them that chew the cud, or of them that divide the hoof: as the camel, because he cheweth the cud, but divideth not the hoof; he is unclean unto you. And the coney, because he cheweth the cud, but divideth not the hoof; he is unclean unto you. And the hare, because he cheweth the cud, but divideth not the hoof; he is unclean unto you. And the swine, though he divide the hoof, and be clovenfooted, yet he cheweth not the cud; he is unclean to you. Of their flesh shall ye not eat, and their carcase shall ye not touch; they are unclean to you.[3]




Catatan :
[1] Cacing pita yang hidup pada babi (T solium), panjang 2-7 meter bisa menular dan hidup dalam pembuluh darah manusia, dalam usus manusia. Bila menyebar ke otak, bisa mematikan.


[2] Itu hanya salah satu dari penyakit akibat babi. Diketahui bahwa Babi adalah sarang bakteri, virus dan penyakit:
influenza (flu babi)
Balantidium Dysentery
Fasciolopsis Buski
Taenia Solium (cacing pita)
Ascaris (ular perut)
Trichinella Spiralis
Zoonoses

[3] Namun perhatikanlah distorsi penerjemahan pada edisi Terjemahan Resmi: ‘Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.’ (Imamat 11: 4-8)

Terjemahan inipun dimentahkan dengan terjemahan bahasa sehari-hari: ‘Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak.’ (Imamat: 11:7)




Sumber : http://qiblati.com/jawaban-syubhat-kristiani-dan-syiah.html

Related Posts:

33 comments:

  1. Sy ungit tau kisah selengkapnya larangan tersebut. Bukan sepenggal ayat yg melarang makanan babi. Dan betulkah nabi muhammad saw pernah dan suka makan babi ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adakah bukti nabi pernah dan suka makan babi ?

      Delete
  2. Ya nabi plng suka makan babi, malah kami pnah makan mie babi di warung acong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Komentar seseorang didepan umum menunjukkan bagaimana kecerdasan intelektualnya. Silahkan direnungi

      Delete
  3. Kenapa babi di ciptakan klau memang di haramkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hal-hal yang diciptakan Allah akan tetapi diharamkan oleh-Nya adalah untuk menguji hamba-hambaNya. Apakah mengikuti perintah Tuhannya ataukah menentangnya. Hadakallah

      Delete
    2. Logikanya sesuatu diciptakan Allah untuk menguji makhluknya, coba bayangkan klo sesuatu yg diciptakan semua hal yang baik baik saja maka untuk apa ada ujian, untuk apa ada dunia,kita diciptakan langsung saja menempati surga kan nda ada ujian. Kita berfikirlah

      Delete
  4. Allah ciptakn babi yg byk isi nya utk dimakan oleh binatang len

    ReplyDelete
    Replies
    1. klu mnusia pn mkn jgk babi. .Maka Pupus lah babi n binatang buas lain

      Delete
  5. Klo memang daging babi mengandung bakteri,caing,parasit apalah itu namanya, yg dpt merusak kesehatan, trus knapa orang non muslim/ yg mengkonsumsi daging babi kesehatan fisiknya sama saja kok.....jgn penemuan doktertsb di pake acuan untuk membenarkan agama islam, klo memang daging babi tidak baik buat kesehatan,dan terbukti mengurangi kesehatan, memiliki umur lebih pendek...saya baru percaya
    Jgn berpatokan pada hal ga terbukti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang diatas adalah jangka panjang mas, jangka pendeknya adalah kulit yang kurang baik seperti berjerawat akibat darah kotor atau kulit yang ruam, dsb. Namanya cacing ya bagaimana metabolisme tubuh kita, apakah bisa membunuh cacing itu atau tidak? Jika tidak maka akan terdampar di usus atau hati dan mengakibatkan kanker

      Delete
    2. Yang diatas adalah jangka panjang mas, jangka pendeknya adalah kulit yang kurang baik seperti berjerawat akibat darah kotor atau kulit yang ruam, dsb. Namanya cacing ya bagaimana metabolisme tubuh kita, apakah bisa membunuh cacing itu atau tidak? Jika tidak maka akan terdampar di usus atau hati dan mengakibatkan kanker

      Delete
    3. Benar kita harus beriman terhadap apa yang diFirmankan oleh Allah dan disabdakan oleh nabiNya. Kita ketahui hikmahnya atau tidak, maka seorang muslim tetap harus mengimaninya. Adapun hal-hal mengenai peelitian di atas, maka itu hanya bersifat tambahan saja.

      Delete
  6. yg ga nurut perintah allah silahkn sja..klo ak yakin stiap yg dihrmkn pst merugikan..mls ngbahas pnjang2..

    ReplyDelete
  7. Dikatakan... Kulit akan berjerawat krn darah kotor akibat konsumsi porky ?
    Lalu bgm yg tdak pnh konsumsi, namun begitu adanya ?
    Dikatakan suku kulit kuning lbih baik kulitnya krn mereka konsumsi porky.. Ada pnjlasan nya kawan <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wallahu a'lam kami belum tahu.

      Delete
    2. Maaf bisa di buktikan Kulit suku kuning lbh baik secara medis stlh mengkonsumsi babi? Saya juga suku kuning tp tdk merasa demikian. Saya mualaf berhenti makan babi

      Delete
  8. Hahhahaaaaa.....kenapa non muslim umurnya panjang? Banyak orang muslim sakit2an dan banyak meninggal cepat ko kwkwwkwkwwwkkkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa yg perlu di banggakan dr kepanjangan umur ketika umur panjang tp habis di kursi roda..thanks

      Delete
  9. Katanya tadi kalo makan babi banyak bakterinya. Bahkan juga menurut para ahli medis.
    Bukankah kalo makanan yg udah dimasak sampe mendidih itu sudah mati semua bakterinya....???
    Padahal itu juga diakui oleh para ahli medis. Kenapa sekarang ahli medis jadi beda pendapatnya. Apakah hanya ingin menyalahkan orang yg makan babi... tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Justru sebalikny apakah ada para ahli medis yg ingin menyembunyikan fakta bakteri itu demi kepentingan pribadi? Silahkan di renungkan juga.

      Delete
  10. tidak ada yang makan babi.. klo kamu mau makan babi kamu duluan yang digigit..
    yang di makan daging babi.

    ReplyDelete
  11. Saya ingin bertanya,apakah nabi memakan babi sebelum menerima agama islam,kalau kristen jg di larang makan babi,apakah nabi jg mengikuti ajaran kristen sbelum adanya islam,,?
    Saya merasa nabi tidak mengikuti agama kristen,jadi bisakah kita mengatakan nabi tidak pernah makan babi dari lahir sampai menerima wahyu dan islam,,??
    Wassalam,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan di kembalikan adakah bukti nabi pernah makan babi? Yg Anda utarakan adalah asumsi pribadi. Ada catatan sejarahny? Terima kasih

      Delete
  12. Harusny Anda lbh bertanya kpd Bible Anda knp dl di haramkan Allah tiba2 di halalkan kembali? Knp ga halal aja sekalian dr awal. Knp perlu di bolak balik? Apakah tuhan bisa berbuat kesalahan dgn Tdk konsisten? Kalau manusia wajar berbuat salah. Kalau tuhan berbuat salah apa Iyah?

    ReplyDelete
  13. Kalau di jadikan patokan krna sbg tanda perjanjian, dl bikin janji utk umatny tdk boleh, kmudian umatny yg terdpn boleh. Apa ga ngiri umat yg sblmnya? Kalau sampai hal itu terjadi berarti tuhan sudah melanggar janjiny sndr trhadap umatny yg terdahulu. Adil kah?

    ReplyDelete
  14. jika berdebat tentang apa yg diharamkan atau dihalalkan di dlm ajaran agama masing-masing, pasti sampai kiamat pun gak ada habisnya, sbg manusia kita selalu saling menghina dan mencaci maki terhadap sesama, membenarkan pendapat kita masing-masing, seolah-olah Allah itu sbg bahan olokan semata, apakah kita tdk prnh berpikir bahwa setiap ucapan yg keluar dari mulut kita apakah itu hal yg baik atau hal yg buruk itu sdh di perhitungkan oleh YME, coba renungkan kembali apa manfaat dan faedahnya utk kita jika kita saling ejek, YME tdk melihat seberapa hebat nya kita dlm berdebat? utk apa kita mati-matian utk saling membalas perkataan yg bisa menambah dosa, daripada kita saling ejek dan caci maki bukankah lebih baik kita saling menjaga iman dan kepercayaan kita terhadap Tuhan Allah?, bukankah lebih baik jika kita itu taat dan tekun terhadap apa yg kita yakini masing-masing??, knpa harus saling hina jika dlm diri kita sendiri belum tentu benar di hadapan Tuhan Allah, mau haram atau pun halal tdk perlu dijadikan sbg bahan utk menambah dosa, cukup saja kita berpegang teguh dgn kepercayaan kita masing-masing dan urusan yg menyangkut apa yg salah atau benar hanya Tuhan Allah yg maha mengetahuinya, bukankah penyebab terjadinya perang antar satu dgn yg lain itu disebabkan krn perkataan dan perbuatan kita sendiri, kita senang menyombongkan diri dgn mengatakan agama saya yg benar dan agama mu yg salah, bukankah semua itu hanya membuat kita menjadi org yg pembenci?? inilah kebodohan yg kita lakukan sendiri.

    ReplyDelete
  15. sudahlah, lebih baik kita berusaha menjaga hati dan pikiran kita agar tetap bersih dan jernih, TYE itu bukan utk di jadikan bahan perdebatan yg tdk ada manfaatnya, belum tentu TYE itu memberi kita sebuah sertifikat atau piagam sbg hadiah atas ucapan kotor kita terhadap sesama, ingatlah pintu neraka dan sorga itu selalu terbuka, jgn lupa apa yg kira lakukan semasih hidup di dunia ini pasti akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Allah.

    ReplyDelete
  16. semuanya ada dalam alqur,an.setiap yg berbahaya di haramkan eh islam..yg taat akan perintah Allah berarti dia takut akan azab allah..semoga kita sllu di berikan hidayah dan rahmat Allah .agar tdk tersesat Aamiin

    ReplyDelete
  17. Yesss jawabn yang mantap Dahlianty Sihaloho langsung ngumpet di ketek babi nya hahahhaha

    ReplyDelete
  18. heran knpa kita sbg manusia ini terlalu angkuh dlm berbagai hal, selalu saja mempermasalahkan yg itu - itu saja, sampai para nabi yg sdh menjadi tanah dan debu pun masih dibawah-bawah sbg alasan utk berdebat, skrg saya ingin bertanya, apakah kita sdh sungguh-sungguh taat kepada apa yg kita imani saat ini? seberapa besar amal yg kamu berikan kepada pantiasuhan anak yatim di negeri ini? dan seberapa besar kamu membantu saudara dan saudari kita? dan prnh kh kita tdk prnh memperolok - olok kepada sesama ciptaan Allah? Tuhan Allah bukan utk di perdebatkan,perbaiki hati,pikiran dan tingkah laku kita agar tetap bersih dan suci jika ingin masuk sorga, utk apa kita saling olok saling melempar hinaan jika pada akhir hidup kita ternyata tdk benar di kata Tuhan Allah maka sehingga neraka lah tempat jiwa kita dilemparkan.

    ReplyDelete
  19. heran knpa kita sbg manusia ini terlalu angkuh dlm berbagai hal, selalu saja mempermasalahkan yg itu - itu saja, sampai para nabi yg sdh menjadi tanah dan debu pun masih dibawah-bawah sbg alasan utk berdebat, skrg saya ingin bertanya, apakah kita sdh sungguh-sungguh taat kepada apa yg kita imani saat ini? seberapa besar amal yg kamu berikan kepada pantiasuhan anak yatim di negeri ini? dan seberapa besar kamu membantu saudara dan saudari kita? dan prnh kh kita tdk prnh memperolok - olok kepada sesama ciptaan Allah? Tuhan Allah bukan utk di perdebatkan,perbaiki hati,pikiran dan tingkah laku kita agar tetap bersih dan suci jika ingin masuk sorga, utk apa kita saling olok saling melempar hinaan jika pada akhir hidup kita ternyata tdk benar di kata Tuhan Allah maka sehingga neraka lah tempat jiwa kita dilemparkan.

    ReplyDelete