Friday, 29 June 2012

MISTERI RASA SAKIT PADA KULIT DALAM AL-QUR’AN



Oleh : Muhammad Supriadi

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [QS. An Nisa’ 4 : 56]

            Sebelum era penemuan ilmiah, semua orang percaya bahwa seluruh tubuh manusia bisa merasakan sakit. Sebelum peran ujung saraf dikulit itu ditemukan , manusia sudah belajar tentang keberadaan ujung saraf tertentu yang yang mengirim rasa sakit ke otak. Kulit beerhubungan dengan sensitivitas karena mengandung mayoritas saraf.
            Menurut klarifikasi sensitivitas kulit Dr Head, ada dua kelompok rasa yaitu : Epictritic ysng meresakan sesuatu yang sangat lembut, seperti sentuhan ringan atau perubahan suhu. Protopathic yang merasakan sakit dan perubahan besaru suhu. Masing-masing kategori ini menggunakan sel-sel saraf tertentu selain reseptor lain untuk mensensor perubahan lingkungan.
            Ilmu anatomi telah membuktikan bahwa orang orang yang kulitnya telah terbakar tidak bisa meresakan sakitkarena ujung saraf rusak. Hal ini berbeda dari orang yang mempunyai luka bakar tingkat kedua, karena ia akan mengalami rasa sakit parah karena ujung saraf tidak rusak, tetapi agak terbuka. Anatomi juga membuktikan bahwa usu kecil tidak punya reseptor. Namun, reseptor dapat ditemukan antara peritoneum dan lapidsan luar usus. Area ini banyak mengandung organ kecildikenal dengan nama pacini. Ukuran peritoneum adalah 20.400 kubik sentimeter, yang menjadikannya setara dengan ukuran lapisan luar kulit. Selain itu, reseptor pada usus serupa dengan yang ada dikulit.
            Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan kepada kita dalam ayat pertama bahwa kulit adalahbagian tubuh yang akan menerima hukuman, karena ada hubungan antara kulitdengan sensasi rasa sakit. Ayat juga emngatakan kepada kita bahwa ketika kulit terbakar (yakni dineraka), manusia tidak lagi dapat merasakan sakitnya hukuman. Karena itu kulit yang terbakar diganti dengan kulit segar baru dimana saraf dapat berfungsi dengan baik dan menularkan rasa sakit.
            Dengan cara ini, seorang kafir akan menderita karena penyangkalannya terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar saraf ditemukan dikulit. Sebelum penemuan mikroskop dan kemajuan yang dicapai dalam bidang anatomi, tidak ada manusia yang bisa memiliki pengetahuan tentang fakta ilmiah yang ternyata telah dijelaskan oleh Al-Qur’an 14 abad yang lalu ini. Ini merupakan sebuah keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pembuktian Prof. Keith More
            Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk islam setelah membaca makalah Prof. Keith More, ahli embriologi terkemuka dari Kanada. Keith More dalam makalahnya mengutip Surat An-Nisa’ ayat 56, yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak akan menimbulkan rasa sakit karena ujung ujung saraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya 5 orang mahasiswanya juga ikut menyatakan diri masuk islam.
            Secara anatomi lapisan kulti kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu : Epidermis, Dermis, Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio Grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis) maka salah satu tandanya adalah hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan/menggantikan kembali kulit yang rusak pada saat Ia menyiksa hamba-hambaNya yang kafir supaya mereka dapat merasakan pedihnya adzab Allah.




Surabaya, 6 Sya’ban 1433 H.. Pukul 20.05 WIB
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]

Sumber :
Buletin Baitul Izzah Edisi 17 Tahun 3 Rabi’ul Akhir 1433

Related Posts:

1 comment: