إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا
نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا
الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
”Sesungguhnya orang-orang
yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam
neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” [QS. An Nisa’ 4 : 56]
Sebelum era penemuan
ilmiah, semua orang percaya bahwa seluruh tubuh manusia bisa merasakan sakit.
Sebelum peran ujung saraf dikulit itu ditemukan , manusia sudah belajar tentang
keberadaan ujung saraf tertentu yang yang mengirim rasa sakit ke otak. Kulit
beerhubungan dengan sensitivitas karena mengandung mayoritas saraf.
Menurut klarifikasi
sensitivitas kulit Dr Head, ada dua kelompok rasa yaitu : Epictritic ysng
meresakan sesuatu yang sangat lembut, seperti sentuhan ringan atau perubahan
suhu. Protopathic yang merasakan sakit dan perubahan besaru suhu. Masing-masing
kategori ini menggunakan sel-sel saraf tertentu selain reseptor lain untuk
mensensor perubahan lingkungan.
Ilmu anatomi telah
membuktikan bahwa orang orang yang kulitnya telah terbakar tidak bisa meresakan
sakitkarena ujung saraf rusak. Hal ini berbeda dari orang yang mempunyai luka
bakar tingkat kedua, karena ia akan mengalami rasa sakit parah karena ujung
saraf tidak rusak, tetapi agak terbuka. Anatomi juga membuktikan bahwa usu
kecil tidak punya reseptor. Namun, reseptor dapat ditemukan antara peritoneum
dan lapidsan luar usus. Area ini banyak mengandung organ kecildikenal
dengan nama pacini. Ukuran
peritoneum adalah 20.400 kubik sentimeter, yang menjadikannya setara dengan
ukuran lapisan luar kulit. Selain itu, reseptor pada usus serupa dengan yang
ada dikulit.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala
menjelaskan kepada kita dalam ayat pertama bahwa kulit adalahbagian tubuh yang
akan menerima hukuman, karena ada hubungan antara kulitdengan sensasi rasa
sakit. Ayat juga emngatakan kepada kita bahwa ketika kulit terbakar (yakni
dineraka), manusia tidak lagi dapat merasakan sakitnya hukuman. Karena itu
kulit yang terbakar diganti dengan kulit segar baru dimana saraf dapat
berfungsi dengan baik dan menularkan rasa sakit.
Dengan cara ini, seorang
kafir akan menderita karena penyangkalannya terhadap tanda-tanda kekuasaan
Allah. Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagian
besar saraf ditemukan dikulit. Sebelum penemuan mikroskop dan kemajuan yang
dicapai dalam bidang anatomi, tidak ada manusia yang bisa memiliki pengetahuan
tentang fakta ilmiah yang ternyata telah dijelaskan oleh Al-Qur’an 14 abad yang
lalu ini. Ini merupakan sebuah keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.
Pembuktian Prof. Keith More
Profesor Tajaten Tahasen,
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini
menyatakan diri masuk islam setelah membaca makalah Prof. Keith More, ahli
embriologi terkemuka dari Kanada. Keith More dalam makalahnya mengutip Surat
An-Nisa’ ayat 56, yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak akan
menimbulkan rasa sakit karena ujung ujung saraf sensorik sudah hilang. Setelah
pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya,
akhirnya 5 orang mahasiswanya juga ikut menyatakan diri masuk islam.
Secara anatomi lapisan
kulti kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu : Epidermis, Dermis, Sub Cutis.
Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.
Pada saat terjadi Combustio Grade III (luka bakar yang telah menembus Sub
Cutis) maka salah satu tandanya adalah hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal
ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf
afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah
menumbuhkan/menggantikan kembali kulit yang rusak pada saat Ia menyiksa
hamba-hambaNya yang kafir supaya mereka dapat merasakan pedihnya adzab Allah.
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia
akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]
Sumber :
Buletin Baitul Izzah Edisi 17
Tahun 3 Rabi’ul Akhir 1433
Assalamualaikum wrwb. izin untuk copas ya kak.
ReplyDelete