Teringat pernah membaca
sebuah kisah tentang seseorang yang sedang mencari bukti tentang keberadaan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan dia mencari seorang yang alim agar menjawab
pertanyaan yang sulit dijawab oleh kebanyakan orang tersebut. Setelah menemukan
dia pun mulai melemparkan pertanyaannya.
Fulan : Engkau adalah seorang yang alim yang
menghabiskan usiamu untuk mencari ilmu
dan mencari kebenaran. Bisakah engkau menjawab hanya satu pertanyaan saja
dariku ??
Ulama’ : Insyaallah aku akan menjawabnya selagi
aku bisa, dan jika aku tidak mengetahuinya maka akan aku katakan tidak tahu.
Fulan : Aku belum pernah melihat Allah, apa
bukti bahwa Allah itu ada ?? dan apa buktinya Allah yang mengatur segala urusan
kita ??
Ulama’ : (dengan nada membentak) Wahai pemuda
apakah engkau tidak punya otak sehingga melontarkan pertanyaan semacam itu
kepadaku ??
Fulan : (dengan nada marah dan juga
terpancing emosi) Wahai orang tua bukankah kau adalah orang yang punya ilmu,
mengapa untuk mejawab satu pertanyaan dariku saja kau tidak bisa. Dan kau
adalah orang tua yang sudah lama hidup didunia apakah kau tidak punya mata dan
akal untuk membedakan orang yang mempunyai otak dan tidak ?? tentu saja aku
dapat berbicara dan datang kepadamu lalu memberimu satu pertanyaan karena aku
mempunyai otak yang aku gunakan setiap harinya. Kau tidak bisa menjawab
pertanyaanku lalu menghinaku seperti itu.
Ulama’ : (dengan senyum dan wajah kembali ceria)
Wahai pemuda aku belum mengatakan kepadamu bahwa aku tidak bisa menjawab
pertanyaanmu. Sesungguhnya aku tadi membentakmu hanya untuk mengetahui
jawabanmu mengenai apakah engkau mempunyai otak ? dan engkau mengatakan bahwa
engkau punya. Sekarang aku akan kembali bertanya kepadamu.
Apakah
engkau pernah melihat otakmu ?? jika kau belum pernah melihat otakmu lantas apa
buktinya bahwa engkau mempunyai otak ?? tentu saja kau akan menjawab
bahwasannya aku dapat bergerak, berbicara, berfikir, dan melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya itu merupakan bukti bahwa aku mempunyai otak.
Nha, begitu juga dengan apa yang kau tanyakan
kepadaku tadi, yaitu ”apa bukti bahwa Allah itu ada, sedangkan engkau tidak
pernah melihatnya ?? dan apa bukti bahwa Allah yang mengatur segala urusan kita
??”. maka aku akan menjawab ”kau tidak bisa melihat otakmu meskipun kau
memilikinya, begitu juga kita tidak bisa melihat Allah saat ini, karena kita
adalah makhluk yang serba terbatas segala sesuatunya, dan Allah bisa kita lihat
nanti ketika kita berada disurga bukan di dunia ini. Sedangkan bukti bahwa
engkau mempunyai otak adalah kau dapat berfikir, bergerak, berjalan dan yang
lainnya. Maka begitu juga dengan Allah, tidak mungkin semua tatanan alam yang
serba teratur ini, serba indah ini, dan begitu rumit tatanannya bergerak dengan sendirinya tanpa ada Yang
Mengatur, dan tidak mungkin pula ada dengan sendirinya tanpa ada yang
menciptakan, tentu saja Ini merupakan bukti bahwa Allahlah yang mengatur segala
sesuatunya. Dan Allah lah yang mengatur hamba-hambaNya”
Fulan : &@$*_?..:”^]{)!;’......
Wallahu Ta’ala A’lam...
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]
Sumber : Saya lupa pernah membacanya dimana, yang penting adalah pelajaran
yang dapat kita ambil didalamnya, dan wallahu a’lam kurang lebih inti dari
kisahnya seperti ini, dan dialog yang terjadi berdasarkan karangan saya,,
0 komentar:
Post a Comment