
Akan tetapi orang-orang beriman yakin bahwa ramadhan bukan akhir segalanya. Ramadhan hanyalah madrasah untuk pengemblengan iman dan takwa kita kepada Allah. Dengannya diharapkan setiap muslim dan muslimah tetap istiqomah di atas ketaatan kepada Allah. Namun bagaimana cara kita agar tetap istiqomah khususnya setelah bulan ramadhan ini ? Renungkalah 10 kiat berikut ini dan amalkanlah, semoga Allah memudahkan semuanya !!!
- Beriman dan ikhlas
Keimanan
dan keikhlasan merupakan sumber utama keistiqomahan seorang hamba di atas jalan
Allah. Keduanya bak pondasi bagi bangunan
istiqomah. Allah k berfirman :
يُثَبِّتُ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَفِي الْآخِرَةِ
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (QS.Ibrahim : 27)
Nabi ` bersabda :
فوالذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما
يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلها
Demi Allah
yang tidak ada sesembahan yang haq kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang
diantara kalian beramal seperti amal perbuatan penghuni surga hingga antara dia
dengan surga hanya sejengkal saja. Namun taqdir mendahuluinya, maka dia pun
beramal seperti amal perbuatan penghuni api neraka hingga dia pun masuk ke dalamnya.
(HR.Bukhari dan Muslim)
Di dalam
riwayat lain dikatakan : “sesungguhnya salah seorang diantara kalian
beramal seperti amal perbuatan penghuni surga yang nampak di hadapan
manusia”.
2-
Berdoa
Berdoa merupakan senjata orang
muslim dan bagian dari kehidupannya yang tidak mungkin bisa dipisahkan dari
dirinya. Di dalam Al-Qur’an dan hadits yang shahih ada contoh-contoh doa untuk
menggapai istiqomah yang selayaknya untuk kita mempraktekkannya. Simaklah
doa-doa berikut ini :
رَبَّنَا
لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya Tuhan Kami,
janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau;
karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia). (QS.Ali-Imran : 8)
عن
أَنَسٍ a قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ` يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: يَا مُقَلِّبَ
الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
آمَنَّا بِكَ، وَبِمَا جِئْتَ بِهِ، فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: نَعَمْ،
إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ، يُقَلِّبُهَا
كَيْفَ يَشَاءُ.
Dari Anas bin Malik a dia berkata : Dahulu
Rasulullah ` memperbanyak doa : Wahai (Allah) Dzat yang membolak-balikkan hati,
tetapkanlah hatiku di atas agamaMu. Aku berkata : Wahai Rasulullah, kami
telah beriman kepadamu dan beriman dengan apa yang engkau bawa, apakah engkau
masih mengkhawatirkan kami ? beliau menjawab : Ya, sesungguhnya hati-hati
manusia ada diantara dua jemari Allah, Dia membolak-balikkannya sesuai dengan
kehendak-Nya. (HSR.Tirmidzi)
3-
Mengingat Keutamaan
Istiqomah
Seorang yang ingin Istiqomah
selayaknya selalu mengingat nash-nash yang berkaitan dengan keutamaan istiqomah
agar dia lebih termotivasi untuk meraihnya. Allah berfirman :
إِنَّ
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ
أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ
تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS.Fushshilat : 30)
4- Mengingat Kampung Akhirat
Ketika seorang hamba
mengingat kampung akhiratnya, maka dia akan segera bergegas dan memperbanyak
bekal menuju kepadanya. Dia yakin dunia hanyalah tempat persinggahan sementara
dan dia bak perantau yang akan mudik ke kampungnya. Allah berfirman :
اعْلَمُوا
أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ
وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ
الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا
وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
سَابِقُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ
اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta
dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.
Berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan
bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya. Itulah
karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah
mempunyai karunia yang besar.
(QS.Al-Hadid : 20-21)
فَأَمَّا
مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَه
إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَه
Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya
kitabnya dari sebelah kanannya, Maka Dia berkata:
"Ambillah, bacalah kitabku (ini)". Sesungguhnya aku yakin, bahwa Sesungguhnya aku akan
menemui hisab terhadap diriku. (QS.Al-Haaqah : 19-20)
5- Berpegang teguh dengan
Al-Qur’an Al-Karim
Al-Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia akan selalu mengarahkan langkah mereka untuk
selalu istiqomah di atas jalan yang benar. Maka barangsiapa berpegang teguh
dengannya maka dia tidak akan menyimpang darinya. Allah berfirman :
فَمَنِ
اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
Barangsiapa
yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS.Thaha : 123)
6- Bersabar
Allah k menyebutkan tentang kesabaran di 90
ayat di dalam Al-Qur’an Al-Karim, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad rahimahullahu.
Tanpa kesabaran seorang hamba tidak akan mungkin bisa istiqomah di jalan Allah,
khususnya di zaman yang penuh fitnah ini. Allah k berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS.Ali Imran : 200)
7- Beramal di atas ilmu
Ilmu bukan
segala-galanya namun dia hanyalah jembatan menuju tujuan hidup manusia yaitu
beribadah kepada Allah k. Islam mengajarkan
untuk kita berilmu sebelum beramal dan untuk kita mengamalkan ilmu yang telah
dipelajari. Islam bukan agama yahudi yang berilmu tapi tanpa amal dan bukan
agama nashrani yang beramal tanpa ilmu. Allah k berfirman :
وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا
عَلَيْهِمْ أَنِ اقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ أَوِ اخْرُجُوا مِنْ دِيَارِكُمْ مَا
فَعَلُوهُ إِلَّا قَلِيلٌ مِنْهُمْ وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ
لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
Dan Sesungguhnya kalau mereka
melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian
itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (QS.An-Nisa’ : 66)
8- Berteman dengan orang-orang yang
baik
Teman dekat atau
sahabat karib memiliki andil yang besar dalam kehidupan seorang hamba.
Seseorang bisa menjadi baik jika berteman dekat dengan orang-orang yang baik.
Namun sebaliknya orang itu bisa jadi rusak karena teman-teman yang jelek. Oleh
karenanya, Islam sangat amat memperhatikan masalah ini. Allah berfirman :
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ
بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh
bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS.Az-Zukhruf : 67)
9- Menjauhkan diri dari sumber fitnah
Setan selalu ingin
menjatuhkan manusia ke dalam jurang fitnah, baik fitnah syahwat maupun fitnah
syubhat. Terlebih di zaman globalisasi dan gudget ini, sumber fitnah tersebut
semakin merajalela. Allah k berfirman :
وَقَدْ
نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ
بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي
حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ
Dan sungguh Allah telah menurunkan
kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat
Allah diingkari dan diperolok-olokkan. Maka janganlah kamu duduk beserta
mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya
(kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. (QS.An-Nisa’ : 140)
1- Merenungkan sejarah Nabi ` dan salafush shaleh
Sungguh dengan membaca
serta merenungkan sejarah perjalanan Nabi `
dan para pendahulu
kita yang shaleh baik para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in maka akan
semakin mengokohkan langkah kita dalam beribadah kepada Allah k. Terlebih lagi mereka adalah
orang-orang yang telah banyak sukses melewati ujian demi ujian di dunia ini.
Allah k berfirman :
لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS.Yusuf : 111)
Surabaya, Kamis 26
Ramadhan 1435 H / 24 Juli 2014 M (Daurah 10 hari Ramadhan STAI Ali bin Abi Thalib)
Abu Nafisah
Abdurrahman Thayib
[1] Tulisan ini
secara global diambil dari kajian ilmiah bersama PROF.DR.Syaikh Abdurrazzaq bin
Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr di Surabaya 14 Januari 2010 M.
0 komentar:
Post a Comment