Sunday, 5 February 2012

TAZKIATUN NUFUS : KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU.


Oleh : Muhammad Supriadi al Jawiy al Indunisiy

            Menuntut ilmu adalah hal yang sangat pokok dalam mempelajari islam, dimana dengan ilmu kita bisa mengetahui hal-hal yang di perintahkan dan hal-hal yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Maka dari itu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu dengan dalil hadits berikut ini.
“Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)”.
[HR. Ibnu Majah]

Juga banyak hadits hadits yang menjelaskan tentang keutamaan menuntut ilmu dan orang orang yang berilmu, namun disini kami akan menjelaskan sedikit saja diantara hadits-hadits tentang ilmu diantaranya adalah.

“Dari Mu'awiyah radhiyallahu ‘anhu, katanya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk memperoleh kebaikan, maka Allah membuat ia menjadi pandai dalam hal keagamaan”.
[Muttafaq 'alaih]

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, katanya: "Rasulullah shallallahu ;alaihiwa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menempuh sesuatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan disitu, maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju ke syurga”
[HR. Muslim]
            Dan yang dimaksud “menempuh sesuatu jalan untuk mencari ilmu” para ulama’ berbeda pendapat ada yang berpendapat maksudnya yaitu harus dengan mendatangi majlis majlis ta’lim dan ada pula yang berpendapat dengan cara apa saja yang ia bisa mendapatkan ilmu dengannya seperti mengikuti ta’lim, mendengarkan ceramah di radio, televisi, membaca buku agama dll.
            Dan yang dimaksud “Allah akan mempermudah baginya jalan menuju ke syurga” yaitu ada yang berpendapat bahwa Allah akan memudahkan ilmu yang sedang dicarinya itu dan jika diamalkan akan mengantarkannya kesurga dan ada pula yang berpendapat bahwa Allah memudahkan seorang penuntut ilmu dalam melewati Ash Shirot (jembatan diakherat) hingga menuju surga.
            Pada masalah ini yaitu tentang menuntut ilmu, maka hal itu dapat dikaitkan pula dengan tazkiatun nufus (pembersihan jiwa). Karena jika seseorang ingin membersihkan hati dan jiwanya dari segala macam penyakit dan racun hati seperti syirik, kemunafikan, nafsu syahwat, bid’ah-bid’ah. Maka itu semua membutuhkan senjata yang ampuh dan senjatanya adalah ilmu. Dengan ilmu kita bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, bisa mengerti yang mana yang perintah dan yang mana yang merupakan larangan. Dan diantara ayat ayat al Qur’an yang menunjukkan keutamaan menuntut ilmu adalah.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
[QS. Al Mujadilah 58 : 11]

            Pada ayat diatas telah disebutkan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan beriman. Dan merekalah (orang yang beriman dan berilmu) yang paling unggul. Dan pada ayat lain yang menjelaskan tentang orang berilmu yang berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Dan disebutkan juga bahwa hamba Allah yang paling takut kepada Allah adalah ulama, dan maksudnya adalah orang yang mengetahui ilmu tentang agama Allah, kebesaran dan kekuasaan Allah maka dari itu kita diperintahkan untuk bertanya kepada orang berilmu jika tidak tahu. Sebagaimana firman Allah berikut ini.

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
[QS. Az Zumar 39 : 9]

“…………………..Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.”
[QS. Fathir 35 : 28]

“……………………maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”
[QS. An Nahl 16 : 43 / QS. Al Anbiya’ 21 : 7]

               Ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga, janganlah sampai kita melewatkan ilmu. Jika kita tidak mengetahui tentang suatu hal maka tanyakanlah kepada ulama’ karena ulama’ itu adalah pewaris para nabi Dan merupakan suatu tanda terjadinya hari kiamat adalah dengan dicabutnya ilmu dengan kematian para ulama’, sebagaimana hadits.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari sesuatu ilmu pengetahuan di situ, maka Allah akan memudahkan untuknya suatu jalan untuk menuju syurga, dan sesungguhnya para malaikat itu sesungguhnya meletakkan sayap-sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu itu, karena ridha sekali dengan apa yang dilakukan oleh orang itu. Sesungguhnya orang alim itu dimohonkan pengampunan untuknya oleh semua penghuni di langit dan penghuni-penghuni di bumi, sampaipun ikan-ikan yu yang ada di dalam air. Keutamaan orang alim atas orang yang beribadah itu adalah seperti keutamaan bulan atas bintang-bintang yang lain. Sesungguhnya para alim ulama adalah pewarisnya para Nabi, sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dinar ataupun dirham, sesungguhnya mereka itu mewariskan ilmu. Maka barangsiapa dapat mengambil ilmu itu, maka ia telah mengambil dengan bagian yang banyak sekali.”
[HR.Abu Dawud dan Tirmidzi]

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah itu tidak mencabut ilmu pengetahuan dengan sekaligus pencabutan yang dicabutnya dari dada manusia, tetapi Allah mencabut ilmu dengan wafatnya para ulama, sehingga apabila tidak ditinggalkannya lagi seorang alimpun -di dunia ini-, maka orang-orang banyak akan mengangkat para pemimpin -atau kepala-kepala pemerintahan- yang bodoh-bodoh. Mereka -para pemimpin dan kepala pemerintahan- itu ditanya, lalu memberikan keterangan fatwa tanpa menggunakan dasar ilmu pengetahuan. Maka akhirnya mereka itu semuanya sesat dan menyesatkan -orang lain-.”
[Muttafaq 'alaih]

            Maka selagi kita masih hidup sudah seharusnya kita sempatkan untuk memulai mencari ilmu agama sebelum ajal datang dan juga sebelum ilmu dicabut dengan meniggalnya para ulama’. Wallahu a’lam




Surabaya, 3 Rabi’ul Awal 1433 H.. Pukul 21.56
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]

Sumber :
Secuil ilmu yang saya miliki. Setitik ilmu yang saya pelajari. Lalu kutuangkan kedalam tulisan dengan goresan pena ini.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment