Saturday, 7 April 2012

BEDA ANTARA SUNNI DENGAN SYI’AH (Bag. 2)


Oleh : Muhammad Supriadi al-Jawiy






            Setelah menyebutkan tentang pengertian Syiah dan Rafidhah, siapa pencetus ajaran syiah rafidhah, juga beberapa pokok ajaran rafidhah. Maka pada artikel kali ini akan kami lanjutkan pembahasan dengan pembahasan yang baru yaitu :

Perbedaan Antara Islam dan Rafidhah
            Dari penjelasan yang telah lalu bahwa ajaran syiah sangat melenceng dari ajaran islam. Dan disini akan penulis sebutkan beberapa perbedaan yang sangat menonjol antara syiah dengan islam. Hal ini sebagai renungan bagi mereka yang menghendaki penyatuan antara kedua belah pihak (Sunni-Syi’ah).
1.      Pembawa agama Islam adalah Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam, sedangkan agama Syiah diusung oleh seorang yahudi bernama Abdullah bin Saba’ al Himyari. [1]
2.      Rukun Islam menurut Islam adalah : Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. [2]. Sedangkan rukun islam ala syiah adalah : shalat, puasa, zakat, haji, kekuasaan (imamah)
3.      Rukun Iman dalam islam ada 6, yaitu : Iman kepada Allah, Para malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, hari akhir, qadha’dan qadar [2]. Adapun rukun Iman versi syiah ada 5 : Tauhid, kenabian, imamah, keadilan dan kiamat.
4.      Shalat jum’at menurut orang islam wajib hukumnya, sedangkan menurut syiah tidak.
5.      Islam meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam adalah Abu Bakar radhiyallahu ’anhu (sebagaimana dalam hadits-hadits yang shahih), dan beliau adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam. Sedangkan syiah meyakini bahwa yang paling berhak adalah Ali Radhiyallahu ’anhu, serta beliau adalah orang yang terbaik setelah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.

            Demikianlah sedikit renungan bagi para pendukung gerakan penyatuan Sunni-Syi’ah. Lantaran menganggap perbedaan antara kedua kelompok bukan dalam masalah vatal. Akan tetapi kenyataannya ??

Persamaan Antara Syi’ah dan yahudi
            Setelah kita kemukakan berbagai perbedaan antara syiah dan islam, lantas dari manakah syi’ah muncul ? jawabannya sebagaimana terdapat pada poin-poin dibawah ini :
1.      Agama yahudi mengatakan,”Tidak sah kerajaan kecuali pada keturunan Nabi Daud ’alaihis salam”. Sedangkan Syiah mengatakan,”Tidak Sah kepemimpinan kecuali pada keturunan Ali radhuyallahu ’anhu.
2.      Yahudi mengatakan,”Tidak ada jihad Fii Sabilillah sampai bangkitnya dajjal dan turun pedang dari langit”. Sedang Syiah berkata,”Tidak ada jihad fii sabilillah sampai muncul al Mahdi dan terdengar suara memanggil dari langit”.
3.      Yahudi menunda shalat sampai munculnya bintang, dan Syiah menunda maghrib sampai munculnya bintang dilangit.
4.      Orang-orang yahudi mengubah Taurat dan Orang-Orang Syiah mengubah al Qur’an.
5.      Orang Yahudi memusuhi Jibril ‘alaihis salam dan mengatakan dia adalah musuh kami dari kalangan malaikat. Begitu pula syiah, mengatakan bahwa jibril ’alaihis salam keliru lantaran menyampaikan wahyu kepada Muhammad.

Pernyataan Ulama’ Tentang Syi’ah
            Berikut ini adalah diantara perkataan ulama’ mengenai syi’ah. Dan dari situ kita akan mulai merenungkan.
1.      Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakar dan Umar radhuyallahu ’anhuma, beliau berkata,”Ia telah kafir kepada Allah”. Kemudian ditanya,”Apakah kita menshalatinya (jika meninggal dunia) ?”. beliau berkata,”Tidak, Tiada kehormatan (baginya)......”. [3]
2.      Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata,”Aku tidak menyangka dia (orang yang mencela Abu Bakar, Umar, Aisyah) orang islam”. [4]
3.      Al-Imam al Bukhori rahimahullah berkata,”Bagiku sama saja apakah aku shalat dibelakang jahmiy dan Rafidhi atau dibelakang yahudi dan nasrani (yakni sama-sama tidak boleh). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka”. [5]

            Demikianlah saudaraku, pembahasan ringkas mengenai syiah dan perbedaan mereka dengan ahlis sinnah. Dari sana pula dapat diketahui bahwa gerakan penyatuan antara sunnah-syi’ah adalah langkah langkah yang mustahil untuk dicapai. Akhirnya, semoga yang sedikit ini dapat menjadi bahan renungan bagi diri kita dan semoga kita selalu waspada terhadap paham-paham syiah yang menyeleweng dari rel islam.



Keterangan :
[1] Majmu’ Fatawa : 4/435
[2] HR. Muslim No. 1
[3] Siyar A’lamin Nubala’: 7/253
[4] As Sunnah : 1/493, karya al Khallal
[5] Khalqu Afadil ’Ibad, hlm. 125




Surabaya, 14 Jumadil Ula 1433 H.. Pukul 15.36 WIB
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]

Sumber :
Buletin AL FURQAN Tahun 6 Vol. 4  No. 1. Ditulis oleh : Abu Sahl As-Salawiy

1 comment:

  1. Bagi yang belum tahu tentang syiah atau anti syiah, saya sarankan untuk membaca tulisan dari link dibawah ini sebagai referensi untuk bentuk tabayyun kepada syiah. Jangan sampai anda belum tahu tentang syiah, tapi sudah berani memvonis syiah sebagai sesat bahkan kafir, hanya karena mendapat info negatif sepihak tentang syiah, lalu langsung mempercayainya dan ikut - ikutan saja, dan di akhirat kelak anda akan menyesalinya dengan penyesalan yang terbesar, karena bisa jadi tuduhan kafir itu jika tidak benar maka akan berbalik mengenai si penuduh [Shahih, HR. al-Bukhari no. 6104 dan Muslim no.60], dan hal itu sudah terlambat, karena pada saat itu penyesalan sudah tiada guna. Anda siap? Jadi, bacalah catatan di web ini:
    https://simpatisansyiah.wordpress.com/
    di web ini hanya ada 1 catatan: "Tabayyun Kepada Syiah: Saya Dari Anti Syiah Menjadi Simpatisan Syiah" saja.
    Semoga bermanfaat. :)

    ReplyDelete