Monday, 15 October 2012

KROMOSOM TUHAN KRISTEN.

Oleh : Muhammad Supriadi.

            Hubungan "Bapak-Anak" antara Tuhan dan Yesus Kristus adalah intisari agama Kristen. Marilah kita pertama-tama memahami makna sebagai anak secara harfiah. Apabila kita memusatkan perhatian pada makna (kaitan) sebagai anak secara harfiah kepada bapak secara harfiah, banyak hal yang mulai terungkap yang memaksa kita untuk memperbaiki pandangan kita tentang kedudukan Yesus sebagai "Anak Tuhan." Apakah yang dimaksud dengan seorang anak? Ketika ilmu pengetahuan belum maju dan belum menemukan bagaimana seorang anak lahir, pertanyaan ini hanya dapat terjawab secara samar-samar. Orang-orang zaman dahulu berpikir, sangat mungkin bagi Tuhan untuk mendapatkan seorang anak melalui kelahiran manusia. Ini kepercayaan yang merata hampir di seluruh masyarakat pagan1 yang terdapat di berbagai tempat di dunia. Mitologi Yunani dipenuhi oleh kisah-kisah semacam itu dan mitologi Hindu pun tidak jauh ketinggalan di belakang. Apa yang dinamakan sebagai dewa-dewa memiliki anak laki-laki dan anak perempuan sebanyak yang mereka sukai, pada kenyataannya tidak pernah ditantang secara sungguh-sungguh oleh akal sehat manusia. Namun, sekarang ilmu pengetahuan telah berkembang sampai ke suatu jenjang di mana proses kelahiran manusia telah diuraikan dalam rincian mendalam yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Masalah ini telah menjadi sangat rumit dan bagi mereka yang masih mempercayai bahwa anak laki-laki dan anak-anak perempuan secara harfiah dapat lahir dari Tuhan, mereka menghadapi problem-problem sangat serius untuk dipecahkan serta menemui beberapa pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab.

Dasar Ilmiah Kedudukan Orang Tua
            Pertama-tama dapat saya ingatkan kepada anda, bahwa ibu dan bapak terlibat secara seimbang dalam menghasilkan seorang anak. Sel-sel manusia mengandung 46 kromosom, yang membawa gen-gen atau plasma-plasma pembawa sifat kehidupan. Ovum (sel telur) seorang ibu memiliki hanya 23 kromosom. Itu adalah separuh dari jumlah 46 kromosom yang terdapat dalam diri setiap laki-laki dan perempuan. Ketika ovum ibu siap dan sedia untuk pembuahan, separuh kromosom yang tidak dia miliki disediakan oleh sperma lakilaki, yang menyatu dan membuahinya. Demikianlah rancangan Tuhan; jika tidak, jumlah kromosom akan berlipat dua pada setiap generasi. Akibat pelipatan tersebut, generasi kedua akan memiliki 92 kromosom; sehingga manusiamanusia akan berubah menjadi raksasa-raksasa dan seluruh proses pertumbuhan akan kacau-balau. Tuhan dengan sangat indah telah merencanakan dan merancang fenomena keberlangsungan hidup makhluk-makhluk, yakni pada tahapan-tahapan produktif dari sel-sel regenerasi, kromosom jumlahnya terbagi dua. Ovum ibu mengandung 23 kromosom dan demikian juga dengan sperma bapak. Dalam kondisi demikian seseorang secara logika dapat memperkirakan bahwa separuh gen pembawa sifat pada anak disediakan oleh perempuan sedangkan separuhnya lagi oleh pasangan laki-lakinya. Inilah yang dimaksud dengan anak dalam makna sebenarnya. Di dalam kelahiran manusia tidak ada definisi lain yang dapat diterapkan tentang anak harfiah. Memang terdapat beberapa variasi dalam metode kelahiran, tetapi tidak ada pengecualian dalam ketentuan dan dasar-dasar yang baru saja dijelaskan.
            Dalam kita memusatkan perhatian kepada kelahiran Yesus, marilah kita susun sebuah skenario mengenai apa yang tampaknya telah terjadi dalam kasus beliau. Kemungkinan pertama yang dapat diterima secara ilmiah adalah, sel telur Maryam yang belum dibuahi telah menyediakan 23 kromosom sebagai andil ibu dalam pembentukan embrio/janin. Jika demikian, pertanyaan akan timbul, bagaimana sel telur itu telah dibuahi dan dari mana datangnya ke-23 kromosom penting lainnya? Tidak mungkin untuk mengatakan sel-sel Yesus hanya memiliki 23 kromosom. Tidak ada bayi manusia normal yang dapat lahir hidup-hidup walau hanya dengan 45 kromosom. Walaupun seandainya seorang manusia kekurangan 1 kromosom saja dari 46 yang mutlak diperlukan untuk pembentukan manusia normal, hasilnya akan kacau-balau. Secara ilmiah, Maryam tidak dapat menyediakan ke-46 kromosom seorang diri; yang 23 harus datang dari pihak lain. Jika Tuhan adalah bapak beliau, maka hal itu akan menimbulkan beberapa kemungkinan.
            Pertama, tentu Tuhan juga memiliki kromosom sama seperti yang dimiliki manusia, yang dalam kasus ini tampaknya telah dimasukkan dengan cara tertentu ke dalam rahim Maryam. Hal itu tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diterima; jika Tuhan memiliki kromosom-kromosom sama seperti manusia, berarti Dia bukan lagi Tuhan. Jadi, akibat mempercayai Yesus sebagai anak hakiki Tuhan, status Ketuhanan Sang Bapa pun terancam bahaya.
            Kemungkinan kedua adalah, Tuhan telah menciptakan kromosom-kromosom tambahan sebagai suatu gejala penciptaan supernatural. Dengan kata lain, kromosom-kromosom itu benar-benar bukan milik Tuhan secara pribadi (karena kromosom itu adalah makhluk ciptaan-Nya) dan telah diciptakan secara mukjizat kepada Yesus. Hal ini dengan sendirinya membuat kita menolak hubungan Yesus dengan Tuhan sebagai seorang anak terhadap bapak, dan menyebabkan hal yang sama terhadap hubungan keterikatan antara alam semesta dengan Tuhan, yakni hubungan setiap makhluk ciptaan dengan Pencipta-nya.

Apakah Mungkin Ada Anak Hakiki Tuhan?
            Maka jelaslah, anak hakiki Tuhan tidaklah mungkin ada, sebab seorang anak hakiki harus memiliki separuh kromosom yang berasal dari bapaknya dan separuh lagi dari kromosom-kromosom ibunya. Jadi, satu masalah lagi muncul, anak tersebut akan merupakan separuh manusia dan separuh tuhan. Namun, mereka yang percaya terhadap keberadaan anak hakiki, menda'wakan dan menegaskan bahwa Kristus adalah seorang manusia sempuma serta tuhan yang sempurna.
            Jika kromosom-kromosomnya separuh dari jumlah yang dibutuhkan, maka tidak ada masalah yang menghadang kita, sebab tidak ada bayi yang akan lahir demikian. Kalaupun ada, bayi itu akan merupakan separuh manusia. Jangankan membicarakan ke-23 kromosom yang hilang itu, sebuah gen cacat yang terdapat dalam satu kromosom saja dapat menimbulkan kerusakan, yakni bayi akan lahir dengan suatu cacat bawaan. Ia bisa saja buta, tidak memiliki anggota badan, tuli dan bisu. Bahaya-bahaya yang timbul pada kerusakan semacam itu tidaklah terbatas. Orang harus realistis; tidaklah mungkin Tuhan memiliki kromosom manusia atau lainnya. Oleh sebab itu dengan terbukti tidak adanya peran fisik Dzat Tuhan, jika seorang anak telah dilahirkan oleh Maryam yang hanya memiliki gen-gen pembawa sifat yang berasal dari sel telur Maryam, apa pun hasilnya, dia sama sekali bukanlah merupakan "Anak" Tuhan. Paling tidak, kalian dapat menyebutnya sebagai suatu keganjilan alam, yakni separuh manusia dan tidak lebih dari itu. Jika organ-organ reproduksi Maryam sama seperti wanita lainnya dan sel telurnya harus dibuahi sendiri, perkiraan maksimum yang dapat dilakukan seseorang adalah kelahiran sesuatu yang hanya memiliki separuh sifat manusia. Adalah sangat buruk untuk menyebutkan sesuatu itu sebagai "Anak" Tuhan.
            Jadi, bagaimana Yesus telah dilahirkan? Kita paham bahwa penelitian mengenai kelahiran melalui seorang ibu tanpa keterlibatan seorang laki-laki, sedang dikembangkan di banyak negara maju di dunia. Namun sejauh ini pengetahuan manusia baru berada pada tahap ketika penelitian ilmiah belum mencapai tingkat kemajuan di mana bukti positif yang tak terbantahkan mengenai kelahirankelahiran dari wanita-wanita perawan di kalangan manusia telah diperoleh. Akan tetapi, segala macam kemungkinan masih terbuka.
            Pada kehidupan makhluk-makhluk rendah terdapat dua gejala yang diakui secara ilmiah: Hermaphroditisme dan Parthenogenesis. Dengan demikian, kelahiran ajaib Yesus melalui Maryam dapat dipahami berasal dari kenyataan alamiah yang sama tetapi merupakan gejala yang sangat langka, yaitu batas-batas yang masih belum dimengerti sepenuhnya oleh manusia.
            Berikut ini uraian-uraian ringkas mengenai gejala Hermaphroditisme dan Parthenogenesis. Para pembaca yang tertarik pada penanganan ilmiah lebih lanjut terhadap persoalan tersebut, yang berlandaskan pada pemahaman saat ini, dapat merujuk pada Appendix II. "

Hermaphroditisme
Hermaphroditisme tampil apabila organ-organ kedua jenis kelamin terdapat dalam satu makhluk betina dan kromosom kromosomnya menunjukkan sifat-sifat jantan maupun betina secara beriringan. Percobaan-percobaan laboratorium telah mengungkapkan kasus-kasus seperti mengenai seekor kelinci hermaphrodit, yang pada suatu tahap, melayani beberapa betina dan menjadi bapak bagi lebih dari 250 anak kelinci jantan maupun betina, sementara pada tahap lain, ia menjadi hamil dalam kondisi diisolasi/diasingkan dan melahirkan 7 ekor anak jantan dan betina yang sehat. Ketika diotopsi/dibedah, kelinci tersebut menunjukkan dua indung-telur yang berfungsi, dan dua buah-zakar yang subur, sementara ia berada dalam kondisi hamil. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa gejala semacam itu adalah mungkin, langka, di kalangan manusia juga.

Parthenogenesis
Parthenogenesis adalah perkembang-biakkan sebuah sel-telur betina tanpa hubungan seksual menjadi suatu individu, tanpa bantuan pihak jantan. Hal ini ditemukan di kalangan makhluk hidup rendah seperti aphids dan juga ikan.  
Ada juga bukti bahwa parthenogenesis dapat menjadi suatu cara yang berhasil di kalangan kadal yang hidup di kawasankawasan yang rendah curah hujannya dan tidak dapat diperkirakan. Dalam keadaan-keadaan yang dibentuk di laboratorium, janin-janin tikus dan kelinci telah berkembangbiak secara parthenogenetik sampai ke suatu tahap yang setara dengan separuh perkembangan melalui kehamilan, tetapi kemudian digugurkan. Dalam suatu penelitian baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa janin-janin manusia ada kalanya dapat diaktifkan melalui parthenogenesis dengan menggunakan calcium ionosphone sebagai katalisator. Penelitian-penelitian semacam itu menampilkan kemungkinan bahwa beberapa keguguran kandungan manusia pada tahap permulaan dapat saja diakibatkan oleh adanya aktivitas parthenogenetik pada janin
Berdasarkan penelitian percobaan mutakhir, walau bagaimana pun, kemungkinan terjadinya kelahiran dari seorang perawan, telah ditampilkan sebagai sesuatu yang memungkinkan secara ilmiah. Sebuah jurnal pada The Nature Genetics bulan Oktober 1995 dibahas sebuah kasus luar biasa tentang seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang memiliki tubuh sebagian berasal dari sebuah sel-telur yang tidak dibuahi. Para peneliti mengamati rangkaian DNA serta kromosom-kromosom x pada kulit serta darah anak itu, dan menemukan bahwa kromosom-kromosom x dalam seluruh sel anak tersebut serupa satu sama lain dan seluruhnya berasal dari ibunya. Demikian pula, masing-masing 23 pasangan kromosom lainnya yang terdapat dalam darah anak itu adalah serupa dan berasal seluruhnya dari ibunya.. Wallahu A’lam..




Surabaya, 20 Dzulqa’dah 1433 H / 6 Oktober 2012 M.
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]


Sumber :
  1. “Christianity: A Journey from Facts to Fiction” karya Mirza Tahir Ahmad. Judul Terjemahan :  “Ajaran Kristen: Perjalanan dari Kenyataan ke Khayalan” alih bahasa : Abu Thavryiba. Penerbit Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan pertama th 2000.
  2. Dengan sedikit perubahan dan penambahan.



NB :
Buku yang saya jadikan referensi ini adalah buku milik jama’ah ahmadiyah, begitu juga pengarangnya adalah cucu dari pendiri Ahmadiyah.  Dan dalam hal ini bukan berarti saya (penulis/admin) setuju dan membenarkan firqah Ahmadiyah. Saya tetap menolak adanya jama’ah Ahmadiyah, saya mengambil rujukan dari buku jama’ah ahmadiyah ini dengan maksud agar kita dapat mengambil sebuah faedah tentang kesalahan Ajaran Kristen dari buku tersebut, bukan dengan maksud membenarkan ataupun mendukung ajaran-ajaran Ahmadiyah.

2 comments:

  1. Bknkah ada tertulis bhw Allah mencipta manusia serupa dengan Nya???apa yg tdk mngkn bagi Allah???Ia dpt mendengar tnp telinga,Ia dpt berbicara tnp mulut,Ia dpt melihat tnp mata,apalah susahnya bagi Allah hrs memiliki seorang putra???bknkah bnyk orang berkata kun fa ya kun,jadilah mk akan terjadi,siapa manusia yg tahu apa yg hendak Allah lakukan???apakah Ia tidak dpt menjelma langsung dihadapan manusia yg akan Dia tuju???semua dpt dilakukan oleh Allah,jd bila anda berasal dr dunia jgn berbicara tentang apa yg berasal tidak dr dunia...anda menulis bhw kurang 1 kromosom sj manusia blm tntu dpt hidup sempurna,ttp bgmn Yesus dpt bertahan hidup dgn 23 kromosom dan 1 kromosom pihak laki2???anda hrs bertanya kmbali ke dlm hati anda,anda lupa bl Yesus berkata bhw kerajaanNya tdk berasal dr dunia,lalu dmn kerajaannya???dan Dia jg yg berkata,Aku menyiapkan tempat bagimu agar kamu bs berada disana bersama-sama dengan Aku...dmn kita hidup setelah meninggal???dan percayalah tdk ada seorang manusia pun yg dpt memiliki kromosom sama seperti Dia dan hidup...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas komentarnya. Memang Allah berkuasa untuk melakukan segala sesuatu. Tapi ingat !! bahwa semua sifat yang dimiliki Allah itu tidak mungkin saling bertentangan. Jika didalam sifat Allah ada pertentangan maka itu menunjukkan ada kehinaan dalam diri-Nya dan itu tidaklah mungkin terjadi. Allah Maha Berkuasa tapi Dia juga Maha Mulia dan Maha Agung, maka mungkinkah Allah melakukan hal-hal yang rendah, hina, atau bahkan terkesan bodoh ?? hati suci kita pasti akan menjawab tidak mungkin. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang mengucapkan bahwa “Allah Maha Kuasa melakukan segala sesuatu” kemudian dia menisbatkan perbuatan-perbuatan hina kepada Allah, maka berarti ia telah menghina dan merendahkan Allah. Kita lihat contoh berikut ini
      1. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menciptakan kedua orang tua bagiNya ?
      2. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menciptakan saudara kembarnya yang semisal denganNya ?
      3. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menjadikan manusia sebagai Tuhan ?
      4. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk bunuh diri lalu menyerahkan jabatannya ke makhluknya yag lain ?
      Kalimat-kalimat semacam itu adalah bentuk kalimat yang kurang ajar kepada Tuhan, sama seperti kalimat “Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menciptakan seorang putra ?” Sungguh kalimat seperti itu adalah kalimat yang menghina eksistensi Tuhan.

      Delete