Oleh : Muhammad Supriadi.
Dasar Ilmiah Kedudukan Orang Tua
Apakah Mungkin Ada Anak Hakiki Tuhan?
Hermaphroditisme
Parthenogenesis
Hubungan
"Bapak-Anak" antara Tuhan dan Yesus Kristus adalah intisari agama
Kristen. Marilah kita pertama-tama memahami makna sebagai anak secara harfiah.
Apabila kita memusatkan perhatian pada makna (kaitan) sebagai anak secara
harfiah kepada bapak secara harfiah, banyak hal yang mulai terungkap yang
memaksa kita untuk memperbaiki pandangan kita tentang kedudukan Yesus sebagai
"Anak Tuhan." Apakah yang dimaksud dengan seorang anak? Ketika ilmu
pengetahuan belum maju dan belum menemukan bagaimana seorang anak lahir,
pertanyaan ini hanya dapat terjawab secara samar-samar. Orang-orang zaman
dahulu berpikir, sangat mungkin bagi Tuhan untuk mendapatkan seorang anak
melalui kelahiran manusia. Ini kepercayaan yang merata hampir di seluruh
masyarakat pagan1 yang terdapat di berbagai tempat di dunia.
Mitologi Yunani dipenuhi oleh kisah-kisah semacam itu dan mitologi Hindu pun
tidak jauh ketinggalan di belakang. Apa yang dinamakan sebagai dewa-dewa
memiliki anak laki-laki dan anak perempuan sebanyak yang mereka sukai, pada
kenyataannya tidak pernah ditantang secara sungguh-sungguh oleh akal sehat
manusia. Namun, sekarang ilmu pengetahuan telah berkembang sampai ke suatu
jenjang di mana proses kelahiran manusia telah diuraikan dalam rincian mendalam
yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Masalah ini telah menjadi sangat rumit
dan bagi mereka yang masih mempercayai bahwa anak laki-laki dan anak-anak
perempuan secara harfiah dapat lahir dari Tuhan, mereka menghadapi problem-problem
sangat serius untuk dipecahkan serta menemui beberapa pertanyaan yang sangat
sulit untuk dijawab.
Dasar Ilmiah Kedudukan Orang Tua
Pertama-tama dapat saya
ingatkan kepada anda, bahwa ibu dan bapak terlibat secara seimbang dalam
menghasilkan seorang anak. Sel-sel manusia mengandung 46 kromosom, yang
membawa gen-gen atau plasma-plasma pembawa sifat kehidupan. Ovum (sel telur)
seorang ibu memiliki hanya 23 kromosom. Itu adalah separuh dari jumlah 46
kromosom yang terdapat dalam diri setiap laki-laki dan perempuan. Ketika ovum
ibu siap dan sedia untuk pembuahan, separuh kromosom yang tidak dia miliki
disediakan oleh sperma lakilaki, yang menyatu dan membuahinya. Demikianlah
rancangan Tuhan; jika tidak, jumlah kromosom akan berlipat dua pada setiap
generasi. Akibat pelipatan tersebut, generasi kedua akan memiliki 92 kromosom;
sehingga manusiamanusia akan berubah menjadi raksasa-raksasa dan seluruh proses
pertumbuhan akan kacau-balau. Tuhan dengan sangat indah telah merencanakan dan
merancang fenomena keberlangsungan hidup makhluk-makhluk, yakni pada
tahapan-tahapan produktif dari sel-sel regenerasi, kromosom jumlahnya terbagi
dua. Ovum ibu mengandung 23 kromosom dan demikian juga dengan sperma bapak.
Dalam kondisi demikian seseorang secara logika dapat memperkirakan bahwa
separuh gen pembawa sifat pada anak disediakan oleh perempuan sedangkan
separuhnya lagi oleh pasangan laki-lakinya. Inilah yang dimaksud dengan anak
dalam makna sebenarnya. Di dalam kelahiran manusia tidak ada definisi lain yang
dapat diterapkan tentang anak harfiah. Memang terdapat beberapa variasi dalam
metode kelahiran, tetapi tidak ada pengecualian dalam ketentuan dan dasar-dasar
yang baru saja dijelaskan.
Dalam
kita memusatkan perhatian kepada kelahiran Yesus, marilah kita susun sebuah
skenario mengenai apa yang tampaknya telah terjadi dalam kasus beliau.
Kemungkinan pertama yang dapat diterima secara ilmiah adalah, sel telur Maryam
yang belum dibuahi telah menyediakan 23 kromosom sebagai andil ibu dalam
pembentukan embrio/janin. Jika demikian, pertanyaan akan timbul, bagaimana sel
telur itu telah dibuahi dan dari mana datangnya ke-23 kromosom penting lainnya?
Tidak mungkin untuk mengatakan
sel-sel Yesus hanya memiliki 23 kromosom. Tidak ada bayi manusia normal
yang dapat lahir hidup-hidup walau hanya dengan 45 kromosom. Walaupun
seandainya seorang manusia kekurangan 1 kromosom saja dari 46 yang mutlak
diperlukan untuk pembentukan manusia normal, hasilnya akan kacau-balau. Secara
ilmiah, Maryam tidak dapat menyediakan ke-46 kromosom seorang diri; yang 23
harus datang dari pihak lain. Jika
Tuhan adalah bapak beliau, maka hal itu akan menimbulkan beberapa kemungkinan.
Pertama, tentu Tuhan juga
memiliki kromosom sama seperti yang dimiliki manusia, yang dalam kasus ini
tampaknya telah dimasukkan dengan cara tertentu ke dalam rahim Maryam. Hal itu
tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diterima; jika Tuhan memiliki kromosom-kromosom
sama seperti manusia, berarti Dia bukan lagi Tuhan. Jadi, akibat mempercayai
Yesus sebagai anak hakiki Tuhan, status Ketuhanan Sang Bapa pun terancam
bahaya.
Kemungkinan kedua adalah,
Tuhan telah menciptakan kromosom-kromosom tambahan sebagai suatu gejala
penciptaan supernatural. Dengan kata lain, kromosom-kromosom itu benar-benar
bukan milik Tuhan secara pribadi (karena kromosom itu adalah makhluk
ciptaan-Nya) dan telah diciptakan secara mukjizat kepada Yesus. Hal ini dengan
sendirinya membuat kita menolak hubungan Yesus dengan Tuhan sebagai seorang
anak terhadap bapak, dan menyebabkan hal yang sama terhadap hubungan
keterikatan antara alam semesta dengan Tuhan, yakni hubungan setiap makhluk
ciptaan dengan Pencipta-nya.
Apakah Mungkin Ada Anak Hakiki Tuhan?
Maka jelaslah, anak hakiki
Tuhan tidaklah mungkin ada, sebab seorang anak hakiki harus memiliki separuh
kromosom yang berasal dari bapaknya dan separuh lagi dari kromosom-kromosom
ibunya. Jadi, satu masalah lagi muncul, anak tersebut akan merupakan separuh
manusia dan separuh tuhan. Namun, mereka yang percaya terhadap keberadaan anak
hakiki, menda'wakan dan menegaskan bahwa Kristus adalah seorang manusia sempuma
serta tuhan yang sempurna.
Jika kromosom-kromosomnya
separuh dari jumlah yang dibutuhkan, maka tidak ada masalah yang menghadang
kita, sebab tidak ada bayi yang akan lahir demikian. Kalaupun ada, bayi itu
akan merupakan separuh manusia. Jangankan membicarakan ke-23 kromosom yang
hilang itu, sebuah gen cacat yang terdapat dalam satu kromosom saja dapat
menimbulkan kerusakan, yakni bayi akan lahir dengan suatu cacat bawaan. Ia bisa
saja buta, tidak memiliki anggota badan, tuli dan bisu. Bahaya-bahaya yang
timbul pada kerusakan semacam itu tidaklah terbatas. Orang harus realistis;
tidaklah mungkin Tuhan memiliki kromosom manusia atau lainnya. Oleh sebab itu
dengan terbukti tidak adanya peran fisik Dzat Tuhan, jika seorang anak telah
dilahirkan oleh Maryam yang hanya memiliki gen-gen pembawa sifat yang berasal
dari sel telur Maryam, apa pun hasilnya, dia sama sekali bukanlah merupakan
"Anak" Tuhan. Paling tidak, kalian dapat menyebutnya sebagai suatu
keganjilan alam, yakni separuh manusia dan tidak lebih dari itu. Jika
organ-organ reproduksi Maryam sama seperti wanita lainnya dan sel telurnya
harus dibuahi sendiri, perkiraan maksimum yang dapat dilakukan seseorang adalah
kelahiran sesuatu yang hanya memiliki separuh sifat manusia. Adalah sangat
buruk untuk menyebutkan sesuatu itu sebagai "Anak" Tuhan.
Jadi, bagaimana Yesus
telah dilahirkan? Kita paham bahwa penelitian mengenai kelahiran melalui
seorang ibu tanpa keterlibatan seorang laki-laki, sedang dikembangkan di banyak
negara maju di dunia. Namun sejauh ini pengetahuan manusia baru berada pada
tahap ketika penelitian ilmiah belum mencapai tingkat kemajuan di mana bukti
positif yang tak terbantahkan mengenai kelahirankelahiran dari wanita-wanita perawan
di kalangan manusia telah diperoleh. Akan tetapi, segala macam kemungkinan
masih terbuka.
Pada kehidupan
makhluk-makhluk rendah terdapat dua gejala yang diakui secara ilmiah:
Hermaphroditisme dan Parthenogenesis. Dengan demikian, kelahiran ajaib Yesus
melalui Maryam dapat dipahami berasal dari kenyataan alamiah yang sama tetapi
merupakan gejala yang sangat langka, yaitu batas-batas yang masih belum
dimengerti sepenuhnya oleh manusia.
Berikut ini uraian-uraian
ringkas mengenai gejala Hermaphroditisme dan Parthenogenesis. Para pembaca yang
tertarik pada penanganan ilmiah lebih lanjut terhadap persoalan tersebut, yang
berlandaskan pada pemahaman saat ini, dapat merujuk pada Appendix II. "
Hermaphroditisme
Hermaphroditisme tampil apabila organ-organ kedua jenis kelamin terdapat
dalam satu makhluk betina dan kromosom kromosomnya menunjukkan sifat-sifat
jantan maupun betina secara beriringan. Percobaan-percobaan laboratorium telah
mengungkapkan kasus-kasus seperti mengenai seekor kelinci hermaphrodit, yang
pada suatu tahap, melayani beberapa betina dan menjadi bapak bagi lebih dari
250 anak kelinci jantan maupun betina, sementara pada tahap lain, ia menjadi
hamil dalam kondisi diisolasi/diasingkan dan melahirkan 7 ekor anak jantan dan
betina yang sehat. Ketika diotopsi/dibedah, kelinci tersebut menunjukkan dua
indung-telur yang berfungsi, dan dua buah-zakar yang subur, sementara ia berada
dalam kondisi hamil. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa gejala semacam itu
adalah mungkin, langka, di kalangan manusia juga.
Parthenogenesis
Parthenogenesis adalah perkembang-biakkan sebuah sel-telur betina tanpa
hubungan seksual menjadi suatu individu, tanpa bantuan pihak jantan. Hal ini
ditemukan di kalangan makhluk hidup rendah seperti aphids dan juga ikan.
Ada juga bukti bahwa parthenogenesis dapat menjadi suatu cara yang berhasil
di kalangan kadal yang hidup di kawasankawasan yang rendah curah hujannya dan
tidak dapat diperkirakan. Dalam keadaan-keadaan yang dibentuk di laboratorium,
janin-janin tikus dan kelinci telah berkembangbiak secara parthenogenetik
sampai ke suatu tahap yang setara dengan separuh perkembangan melalui
kehamilan, tetapi kemudian digugurkan. Dalam suatu penelitian baru-baru ini,
para ilmuwan menemukan bahwa janin-janin manusia ada kalanya dapat diaktifkan
melalui parthenogenesis dengan menggunakan calcium ionosphone sebagai
katalisator. Penelitian-penelitian semacam itu menampilkan kemungkinan bahwa
beberapa keguguran kandungan manusia pada tahap permulaan dapat saja
diakibatkan oleh adanya aktivitas parthenogenetik pada janin
Berdasarkan penelitian percobaan mutakhir, walau bagaimana pun, kemungkinan
terjadinya kelahiran dari seorang perawan, telah ditampilkan sebagai sesuatu
yang memungkinkan secara ilmiah. Sebuah jurnal pada The Nature Genetics bulan
Oktober 1995 dibahas sebuah kasus luar biasa tentang seorang anak laki-laki
berusia 3 tahun yang memiliki tubuh sebagian berasal dari sebuah sel-telur yang
tidak dibuahi. Para peneliti mengamati rangkaian DNA serta kromosom-kromosom x
pada kulit serta darah anak itu, dan menemukan bahwa kromosom-kromosom x dalam
seluruh sel anak tersebut serupa satu sama lain dan seluruhnya berasal dari
ibunya. Demikian pula, masing-masing 23 pasangan kromosom lainnya yang terdapat
dalam darah anak itu adalah serupa dan berasal seluruhnya dari ibunya.. Wallahu
A’lam..
Surabaya, 20 Dzulqa’dah 1433 H /
6 Oktober 2012 M.
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]
Sumber :
- “Christianity: A Journey from Facts to Fiction” karya Mirza Tahir Ahmad. Judul Terjemahan : “Ajaran Kristen: Perjalanan dari Kenyataan ke Khayalan” alih bahasa : Abu Thavryiba. Penerbit Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan pertama th 2000.
- Dengan sedikit perubahan dan penambahan.
NB :
Buku yang saya jadikan referensi
ini adalah buku milik jama’ah ahmadiyah, begitu juga pengarangnya adalah cucu
dari pendiri Ahmadiyah. Dan dalam hal
ini bukan berarti saya (penulis/admin) setuju dan membenarkan firqah Ahmadiyah.
Saya tetap menolak adanya jama’ah Ahmadiyah, saya mengambil rujukan dari buku
jama’ah ahmadiyah ini dengan maksud agar kita dapat mengambil sebuah faedah
tentang kesalahan Ajaran Kristen dari buku tersebut, bukan dengan maksud
membenarkan ataupun mendukung ajaran-ajaran Ahmadiyah.
Bknkah ada tertulis bhw Allah mencipta manusia serupa dengan Nya???apa yg tdk mngkn bagi Allah???Ia dpt mendengar tnp telinga,Ia dpt berbicara tnp mulut,Ia dpt melihat tnp mata,apalah susahnya bagi Allah hrs memiliki seorang putra???bknkah bnyk orang berkata kun fa ya kun,jadilah mk akan terjadi,siapa manusia yg tahu apa yg hendak Allah lakukan???apakah Ia tidak dpt menjelma langsung dihadapan manusia yg akan Dia tuju???semua dpt dilakukan oleh Allah,jd bila anda berasal dr dunia jgn berbicara tentang apa yg berasal tidak dr dunia...anda menulis bhw kurang 1 kromosom sj manusia blm tntu dpt hidup sempurna,ttp bgmn Yesus dpt bertahan hidup dgn 23 kromosom dan 1 kromosom pihak laki2???anda hrs bertanya kmbali ke dlm hati anda,anda lupa bl Yesus berkata bhw kerajaanNya tdk berasal dr dunia,lalu dmn kerajaannya???dan Dia jg yg berkata,Aku menyiapkan tempat bagimu agar kamu bs berada disana bersama-sama dengan Aku...dmn kita hidup setelah meninggal???dan percayalah tdk ada seorang manusia pun yg dpt memiliki kromosom sama seperti Dia dan hidup...
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Memang Allah berkuasa untuk melakukan segala sesuatu. Tapi ingat !! bahwa semua sifat yang dimiliki Allah itu tidak mungkin saling bertentangan. Jika didalam sifat Allah ada pertentangan maka itu menunjukkan ada kehinaan dalam diri-Nya dan itu tidaklah mungkin terjadi. Allah Maha Berkuasa tapi Dia juga Maha Mulia dan Maha Agung, maka mungkinkah Allah melakukan hal-hal yang rendah, hina, atau bahkan terkesan bodoh ?? hati suci kita pasti akan menjawab tidak mungkin. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang mengucapkan bahwa “Allah Maha Kuasa melakukan segala sesuatu” kemudian dia menisbatkan perbuatan-perbuatan hina kepada Allah, maka berarti ia telah menghina dan merendahkan Allah. Kita lihat contoh berikut ini
Delete1. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menciptakan kedua orang tua bagiNya ?
2. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menciptakan saudara kembarnya yang semisal denganNya ?
3. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menjadikan manusia sebagai Tuhan ?
4. Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk bunuh diri lalu menyerahkan jabatannya ke makhluknya yag lain ?
Kalimat-kalimat semacam itu adalah bentuk kalimat yang kurang ajar kepada Tuhan, sama seperti kalimat “Tuhan Maha Kuasa, kenapa tidak mungkin bagi Tuhan untuk menciptakan seorang putra ?” Sungguh kalimat seperti itu adalah kalimat yang menghina eksistensi Tuhan.