Sunday, 11 March 2012

BIOGRAFI ABU BAKAR ASH SHIDDIQ


Oleh : Muhammad Supriadi al Jawiy

1. NASABNYA
            Nama Abu bakar ash Shiddiq sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al Qurasy at Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada kakenya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai.
            Dan ibunya adalah Ummu al Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim.
            Ayahnya diberi kunyah (sebutan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakr digelari Atiq. Imam Thabari menyebutkan dari jalur Ibnu Luhai’ah bahwa anak anak dari Abu Quhafah Tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakr), kedua Mu’taq dan ketiga Utaiq.

2. KARAKTER FISIK DAN AKHLAKNYA
            Abu Bakr adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih. ‘Aisyah menerangkan karakter bapaknya,”Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya selalu turun dari pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja’, dan selalu mewarnai jenggotnya dengan hinai maupun katam”. Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki Azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita berita mereka, sangat bertawakal kepada Allah dan yakin dengan segala janji-Nya, bersikap wara’ dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa apa yang lebih baik disisi Allah, serta lembut dan Ramah, semoga Allah meridhainya. Akan diterangkan kelak secara rinci hal-hal yang membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.


3. KEISLAMANNYA
            Abu Bakr adalah lelaki yang pertama kali memeluk islam, walaupun khadijah lebih dahulu masuk islam daripadanya, adapun dari golongan anak anak, Ali yang pertama kali memeluk islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.
            Ternyata keislaman Abu Bakr paling banyak membawa manfaat besar terhadap islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah. Dengan keislamannyaa maka masuk mengikutinya tokoh tokoh besar yang masyhur seperti Abdurrahman bin Auf, Sa’id bin Abi Waqash, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah
            Diawal keislamannya beliau menginfakkan dijalan Allah apa yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak yang disiksa karena keislamannya dijalan Allah, seperti bilal. Beliau selalu mengiringi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selama di Makkah, bahkan dialah yang mengiringi  beliau ketika bersembunyi di dalam gua dan dalam perjalanan hijrah sampai kota madinah. Selain itu beliau mengikuti  seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam baik perang badar , uhud, Khandaq, penaklukan kota makkah, hunain maupun peperangan Tabuk.


4. ISTRI-ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA
            Abu Bakr pernah menikahi Qutailah binti Abdul Uzza bin Abdul bin As’ad pada masa jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma’.
            Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman dari kinanah, dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdirrahman dan ‘Aisyah.
            Beliau juga menikahi Asma’ binti Umais bin Ma’add bin Taim al Khats’amiyyah, dan sebelumnya Asma’ diperistri oleh Ja’far bin Abi Thalib. Dari hasilpernikahan ini lahirlah Muhammad bin Abu Bakr, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji wada’ di Dzul Hulaifah.
            Beliau juga menikahi Habibah binti Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan As Sunuh (nama tempat yang berada di awal madinah, di situlah perkampungan bani al Harits bin al Khazraj) hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallam wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi Khalifah sepeniggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Kaltsum setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.




Surabaya, 17 Rabi’ul Akhir 1433 H.. Pukul 22.14 WIB
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]

Sumber :
Tartib wa Tadzib Kitab Al Bidayah wan Nihayah, penulis : Imam Ibnu Katsir, Penyusun : DR. Muhammad bin Shamil As Sulami. Penerbit : Dar al Wathan Riyadh, KSA. (telah di alih bahasakan kedalam bahasa Indonesia oleh : Abu Ihsan al Atsari. Dan diterbitkan oleh Darul Haq, Jakarta)

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment