Pernah ada sebuah kisah perumpamaan yang datang padaku. Bahwa jika ada seorang preman yang kira kira sudah kita ketahui sebejat apa akhlaknya dan betapa garang wajahnya sedang duduk. Lalu dia melihat ada seorang gadis cantik, berpakaian seksi atau mengumbar auratnya dengan pakaian-pakaian mini dan segala sesuatunya terlihat wah dan wauu. Maka sudah dapat kita tebak hal apa yang pertama kali terbesit dalam pikiran sang preman tersebut ?? ya, tentu saja dia akan mulai membayangkan sesuatu yang tidak senonoh yaitu berniat ingin menzinahi wanita tersebut. Dan nanti pada akhirnya sang wanita malang itu pun akan menangis sedih karena harga dirinya telah hilang bersama bayang bayang kelam.
Dan sekiranya seorang perempuan tadi bukanlah orang yang mengumbar auratnya di sembarang tempat, dan dia bukanlah termasuk segolongan orang pecinta dunia sehingga ingin tampil wah agar dilihat orang. maka apakah mungkin kejadian seperti itu bisa terjadi?? Seandainya dia adalah wanita muslimah, dia pulang pergi keluar rumah mengenakan hijab/jilbabnya, dia selalu keluar dan pergi hanya karena Allah, dia tentu akan keluar rumah dengan adab adab yang telah ditentukan syariat ini. Yaitu adab adab yang agung, sehingga dia keluar rumah memeliki pelindung, yakni perlindungan oleh syari’at dan Sang Pembuat Syari’at
Jikalau wanita muslimah ini terpaksa keluar pada malam hari karena ada suatu udzur yang tidak bisa ditinggalkannya dan tidak ada seorang pun yang menemaninya. Lalu pada waktu ditengah jalan dia menjumpai ada seorang preman yang memiliki akhlak sangat bejat. Maka apakah yang akan dilakukan preman ini Kepada sang wanita muslimah itu ?? tentu kejadian ini akan berbeda dengan kejadian diatas. Apa yang terjadi ?? yang terjadi adalah sang preman hanya menggoda dengan mengejeknya yaitu dengan perkataan guyonan sang preman yang terkadang sedikit kurang ajar seperti. ”Mau kemana bu haji ?”, ”Assalamu’alaikum bu haji, mau kemana !! (meskipun wanita tadi belum haji)”. ”Awas ada ninja dari jepang!!” (Jika wanita tadi bercadar), ”Awas ada istri orang arab lewat!! (walaupun suaminya bukan orang Arab)”. Dan ejekan ejekan serta olok-olokan lain yang mereka ucapkan dengan niat mengejek serta menertawainya. Dan alhamdulillah meski mereka (para preman) mengejek wanita tersebut., tetapi wanita itu tetap selamat dengan tidak disentuh sedikit pun oleh preman tadi. Maka benarlah Firman Allah yang berbunyi,
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.”
[QS. Al Ahzab : 59]
Maka wahai kaum wanita, tolonglah kami kaum pria untuk bisa menjaga pandangan kami. Yaitu dengan menutup seluruh tubuhmu dengan pakaian syariat dan pakaian ketakwaan. Karena setiap wanita tidak ada udzur untuk tidak berjilbab. Sungguh indah perkataan seseorang yang berbunyi, ”Berjilbab bukanlah masalah kemantapan hati, tetapi berjilbab adalah kewajiban diri”. Kurang lebih mohon maaf. Wallahu a’lam.
Surabaya, 24 Rabi’ul Awal 1433 H.. Pukul 21.42 WIB
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.
[_[ MAKTABAH MUDAKU ]_]
Sumber :
Secuil ilmu yang saya miliki. Setitik ilmu yang saya pelajari. Lalu kutuangkan kedalam tulisan dengan goresan pena ini.
0 komentar:
Post a Comment