Monday, 5 December 2011

IMAN KEPADA RASUL

            Sebagai orang yang mengaku beragama islam dan telah bersyahadat maka kita diwajibkan untuk beriman, salah satunya adalah beriman kepada Rasul2 Allah. Dan mengimani risalah yang dibawanya baik secara rinci maupun secara global. Beriman kepada RAsul adalah salah satu dari rukun iman, barangsiapa yang mengingkari satu Rasul saja maka berarti ia telah kufur karena ia telah mengingkari apa yang Allah turunkan.
            Mengimani Rasul2 Allah hukumnya adalah wajib, baik Rasul yang pertama sampai Rasul yang terakhir, baik yang disebutkan dalam al Qur’an atau yang tidak disebutkan di dalam al Qur’an. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jumlah seluruh Rasul ada 315 orang. Siapakah Nabi pertama? Siapakah Rasul pertama ? dan siapakah Rasul terakhir ? maka simaklah penjelasan berikut.
>>Nabi  Adam ‘alaihis sallam dalah Nabi yang pertama.

>> Nabi Nuh ‘alaihis sallam adalah Rasul yang pertama. Berdasarkan ayat berikut..
“Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan Nabi-Nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Hrun, dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan kitab zabur kepada Daud”.
[QS. An Nisa’ : 163]

>> Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasul terakhir.berdasarkan ayat di bawah ini..
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang diatara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
[QS. Al Ahzab : 40]

“ Aku adalah Nabi dan Rasul, serta tidak ada nabi setelahku”
[HR. Bukhori]

            Semua manusia yang hidup diantara zaman Nabi Adam dan Nabi Nuh  mereka semua masih bertauhid kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pada zaman Nabi Nuh barulah muncul / mulai tersebarnya kesyirikan seperti diantaranya peyembahan kepada “Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq, Nasr”. Yang mereka adalah orang2 sholeh kemudian setelah mereka meninggal, kaumnya membuat patung2 mereka untuk mengenangnya, setelah berganti generasi, ilmu telah di angkat dan setan membisikkan kepada kaum mereka, maka mulailah mereka menyembah patung2 mereka. Dan Nabi Nuh diutus Allah untuk mulai menyerukan agar semua manusia kembali bertauhid kepada Allah. Cara2 Nabi Nuh dalam berdakwah telah banyakdi abadikan di dalam al Qur’an Surat Nuh.
            Semua jalan menuju kesyirikan telah dijelaskan dan dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti membuat patung2, gambar2 dan sejenisnya. Semuanya telah dicegah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa terkecuali, agar kita sebagai umatnya menjauhi jalan jalan menuju kesyirikan.

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan),”sembahlah Allah, dan jaiuhilah thaghut”. Kemudian diantara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (Rasul-Rasul)”.
[QS. An Nahl : 36]

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dan jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”.
[QS. Al Baqarah : 256]

            Pada kutipan dua ayat diatas maka dari setiap umat  diutus seorang Rasul dari Nabi Nuh ‘alaihis sallam sampai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memerintahkan bertauhid kepada Allah dan mengingkari thaghut, dan sebaga seorang muslim kita pun wajib hukumnya untuk mengingkari thaghut.
 Apakah thaghut itu ?? Thaghut adalah segala sesuatu yang seorang hamba melampaui batas atasnya baik yang diibadahi, diikuti, dan di taati. Contohnya adalah Fir’aun. Berapa jumlah thagut ?
Thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima :
1) Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2) Orang yang disembah, dalam keadaan dia rela.
3) Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
4) Orang yang mengaku tahu yang ghaib, dan
5) Orang yang berhukum dengan hukum selain yang diturunkan oleh Allah.
Tetapi apabila ada seorang Nabi yang diibadahi atau disembah maka dia bukanlah thaghut. Karena Nabi tersebut pasti tidak akan ridho jika ada orang yang menyembah pada dirinya, dan dia pun diutus sebagai Nabi adalah agar menyembah Allah Ta’ala saja.
            Dan yang termasuk makna menyembah disini adalah mereka taqlid buta / mengikuti ulama’-ulama’ mereka dan pemimpin2 mereka dengan membabi buta, tanpa mengoreksi ulang ajaran orang yang mereka ikuti itu benar berdasarkan perintah Allah atau tidak. Atau dengan kata lain bahwa ia meninggalkan ucapan Rasulullah dan megikuti dan mengikuti ucapan para ulama’ atau pemimpin mereka. Sebagai seorang muslim maka kita di haruskan untuk ittiba’ / mengkuti sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.. Wallahu a’lam.




Ditulis oleh : tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.

Kritik dan saran anda sangat dibutuhkan,

Surabaya, 30 November 2011   (08.44).. Pada pagi hari yang mendung.
Goresan tinta seorang thalibul ‘ilmi..

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment