Sunday, 22 January 2012

BANTAHAN PARA ULAMA’ TERHADAP ORANG ZINDIQ


Oleh : Muhammad Supriadi al Jawiy al Indunisiy

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa; Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
[QS. Al Baqarah 2 : 21-22]

            Pada kedua ayat diatas telah disebutkan bahwa Allah adalah pencipta semesta alam, maka dari itu kita diwajibkan untuk menyembahnya dengan mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun. Dalam mengesakan Allah kita harus beriman kepada Rububiyah Allah, Uluhiyah Allah, dan Asma’ wa shifat Allah. Jika salah satu dari ketiga dasar tauhid diatas tidak diimani maka seorang tersebut bukanlah termasuk orang yang bertauhid / mengesakan Allah.
            Seperti tidak beriman terhadap uluhiyah Allah, maka dia tidaklah dikatakan sebagai orang yang bertauhid. Contohnya adalah seseorang tidak percaya bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang menciptakan seluruh alam semesta, maka dia juga tidak layak untuk disebut sebagai orang yang bertauhid. Diantara orang yang ingkar terhadap uluhiyah Allah adalah orang-orang atheis / zindiq atau dengan kata lain adalah orang-orang kafir.
            Mereka tidak percaya bahwa Allah adalah Sang pencipta alam semesta, karena mereka hanya memikirkannya dengan logika-logika mereka agar sesuai dengan hawa nafsunya, dan mereka tidak mau memikirkan tentang adanya Sang Pencipta dengan keyakinan / keimanan dalam diri mereka. Padahal jika kita pikirkan dengan baik tentu saja kedudukan “keyakinan” (keimanan) itu lebih tinggi dari pada kedudukan “akal / logika”.
            Dan para Ulama’ ahlusunnah menjawab keyakinan bathil orang-orang yang tidak percaya adanya Allah sebagai pencipta dengan jawaban yang indah lagi melegakan, diantara jawaban para ulama’ adalah sebagai berikut.

1.      Ar Razi meriwayatkan dari imam Malik, bahwa Ar Rasyid pernah bertanya kepada Imam Malik mengenai masalah ini. Maka Imam Malik menjawabnya dengan membuktikan adanya berbagai macam bahasa, suara, dan Irama.
[Tafsir Al Qur’anul ‘Adzim, Ibnu katsir]

2.      Imam Abu Hanifah pernah ditanya oleh sebagian orang-orang zindiq mengenai keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Maka Beliau menjawab,”Biarkanlah aku berpikir sejenak untuk mengingat suatu hal yang pernah diceritakan kepadaku. Mereka menceritakan kepadaku bahwa ada sebuah perahu di tengah laut yang berombak besar, didalamnya terdapat berbagai macam barang dagangan. Sedangkan di dalam perahu itu tidak terdapat seorang pun yang menjaganya dan tiada seorang pun yang menjaganya dan tidak ada seorang pun yang mengendalikannya. Tetapi sekalipun demikian perahu tersebut berangkat dan pulang berlayar dengan sendirinya, dan perahu itu dapat membelah ombak yang besar hingga selamat dari bahaya. Perahu itu dapat berlayar dengan sendirinya tanpa ada seorangpun yang mengendalikannya”. Mereka (orang zindiq tadi) bertanya,”Ini adalah suatu hal yang tidak mungkin dikatakan oleh orang yang berakal”. Maka Abu Hanifah berkata,”celakalah kamu, semua alam wujud berikut apa yang ada padanya mulai dari alam bagian bawah dan bagian atas, semua yang terkandung didalamnya berupa berbagai macam benda yang teratur ini, apakah tidak ada penciptanya ?”. Akhirnya kaum zindiq itu terdiam dan mereka sadar, lalu kembali kepada perkara yang hak dan semuanya masuk islam di tengah Abu Hanifah.
[Tafsir Al Qur’anul ‘Adzim, Ibnu katsir]

3.      Diriwayatkan bahwa imam Syafi’i, beliau pernah ditanya mengenai keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka beliau menjawab,”bahwa ini adalah daun pohon arbei yang rasanya sama. Daun ini bila dimakan ulat sutra dapat menghasilkan benang sutra. Jika dimakan lebah maka keluar darinya madu. Jika dimakan kambing dan sapi atau unta maka menjadi kotorang yang tercampakkan. Dan bila dimakan kijang, maka keluar dari tubuh kijang tersebut bibit minyak kasturi, padahal daunnya berasal dari satu jenis”.
[Tafsir Al Qur’anul ‘Adzim, Ibnu katsir]
Pada kejadian ini menunjukkan adanya pencipta dan yang mengatur alam ini, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan sungguh sangat tidak mungkin jika hal ini terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang mengatur sama sekali.

4.      diriwayatkan bahwa Imam Ahmad pernah ditanya mengenai masalah ini, ia menjawab bahwa ada sebuah benteng yang kuat lagi licin, tidak mempunyai pintu dan tidak mempunyai lubang. Bagian luarnya putih seperti perak, sedangkan bagian dalamnya kuning mirip emas. Ketika benteng tersebut dalam keadaan demikian, tiba tiba temboknya terbelah dan keluarlah darinya seekor hewan yang dapat mendengar dan melihat, bentuk dan suaranya lucu. Imam Ahmad bermaksud untuk menggambarkan telur bila menetas.
[Tafsir Al Qur’anul ‘Adzim, Ibnu Katsir]
Maka mungkinkah ada suatu kehidupan yang sempurna tertata rapi dalam sebuah wadah yang tertutup rapat dan tidak memiliki lubang. Maka hal ini menunjukkan bahwa adanya sang pencipta dan sang pengatur yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

            Begitulah beberapa jawaban yang diberikan oleh empat imam yang telah diakui oleh kaum muslimin tentang keilmuan mereka. Dan itulah tadi penjelasan dari para ulama yang bisa saya tuliskan pada artikel kali ini, kurang lebihnya mohon maaf, sekian. Wallahu Ta’ala A’lam.




Surabaya, 21 Januari 2012.. Pukul 20.58
Tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.

Sumber : Secuil ilmu yang saya miliki. Setitik ilmu yang saya pelajari. Lalu kutuangkan
kedalam tulisan dengan goresan pena ini.

Related Posts:

2 comments:

  1. Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Na'am, shadaqta ya akhi.. Barakallahu fiikum wa jazakallahu khoiran.. SemogA Artikel ini bermanfaat

      Delete