KRISTOLOGI ANTI PEMURTADAN
Oleh:
Yakobus ST
Kekeliruan Konsep
1.DOSA WARIS
2.KESELAMATAN MELALUI PENYALIBAN YESUS
3.PENEBUSAN DOSA
LANJUTAN………………………………..
“ TULISAN – I “
KEKELIRUAN KONSEP DOSA WARIS
DOSA WARIS
Adalah salah satu dari dogma Kristen yang menyatakan bahwa karena tidak mematuhi perintah Allah untuk tidak memakan buah terlarang, maka nabi Adam berdosa.
DAN
Dosa Adam tersebut diwariskan kepada semua anak cucu keturunannya, dan dengan demikian : “Semua manusia lahir dalam keadaan berdosa”.
MAKA
Diperlukan harga yang harus dibayar untuk menebus dosa tersebut sebagai tanda keadilan Tuhan, karena Tuhan tidak berkehendak membiarkan suatu dosa tanpa hukuman.
SEDANGKAN
Satu-satunya penebus dosa yang bisa dilakuakn adalah pertumpahan darah, tetapi harus darah yang sempurna, tanpa dosa, dan tidak dapat di ganti oleh yang lain.
KARENA
Dosa waris yang ditujukan untuk menentang Allah itu merupakan proporsi yang tidak terbatas, maka ia menuntut tebusan yang tidak terbatas pula.
DAN
Yesus Kristuslah, Anak Allah yang datang dari sorga, menumpahkan darahnya yang suci tanpa dosa, mengalami penderitaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, dan wafat untuk menjalani hukuman sebagai penebus dosa-dosa manusia.
SEBAB
Yesus adalah Tuhan yang tidak terbatas, dan dia sendirilah yang dapat membayar atau menebus dosa tersebut, dan tidak ada seorangpun bisa diselamatkan bila dia tidak menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
JADI
Setiap orang akan mengalami penderitaaan abadi di Nereka karena fitrahnya atas dosa tersebut, apabila tidak menerima penebusan dosa-dosa nya yang dilkukan oleh Yesus Kristus dengan darahnya
ITULAH
Salah satu ajaran dasar Kristen yang bertalian dengan dosa waris, yang diyakini oleh umat Kristen.
BAHASAN
Sesungguhnya kepercayaan akan dosa waris tidak berdasar dan palsu
KARENA
Secara logika dan rasio, dosa atau keadaan berdosa itu “tidak bisa” diwariskan dari seseorang kepada orang lain, semisal
Seorang anak bisa dan mungkin saja mewarisi kekekaran tubuh, tinggi badan , bentuk dan ukuran tubuh orang tuanya.
Tetapi lain halnya dengan dosa, bagaimana nalarnya seorang ayah yang melakukan dosa, anak harus mewarisi dosa bapak atau ayahnya tersebut.
JUGA
Bertentangan dengan “Prinsip imbalan dan hukuman”
Karena bagaimana nalarnya seseorang bisa dihukum
Sedangkan dia tidak melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya
DAN
Berlawanan dengan “Keadilan Tuhan”
Karena Allah menghukum seseorang berdasarkan kesalahan/dosa yang dilakukannnya.
Bukan berdasarkan apa yang dilakukan oleh orang lian, orang tuanya sendiri sekalipun.
APALAGI
Kitab Perjanjian Lama juga memberi pernyataan yang berlawanan dengan konsep dosa waris tersebut, antara lain :
Orang tua tidak akan dibunuh sebab-sebab anaknya, dan anak-anaknya tidak akan dibunuh karena sebab orang tuanya, malainkan tiap-tiap orang akan dibunuh karena sebab dosa dirinya.(2 Tawarikh 25 : 4)
Sebagian orang akan mati sebab salahnya sendiri, dan sebagian orang yang makan buah anggur yang belum masak, giginya juga akan ngilu.(Yeremia 31 : 30)
JADI
Berdasarkan ayat-ayat Perjanjian Lama tersebut cukup sebagai bantahan atas tidak benarnya konsep dosa waris yang diyakini oleh orang -orang Kristen.
Karena dosa adalah tanggung jawab pribadi dari orang yang melakukannya
Dan bagaimana mungkin seorang bayi yang baru lahir sudah dinyatakan berdosa
Sedangkan bayi tersebut belum berbuat sesuatu yang bisa dianggap dosa dan belum bisa membedakan baik dan buruk.
DISMPING ITU
Barangkali pembuat konsep dosa waris belum pernah membaca kitab sucinya sendiri sehingga tidak mengerti dan tidak memahami bahwa penunjukan dosa waris kepada Adam adalah “Salah Alamat”
KARENA
Berdasarkan lima kitab pertama (Pentanteuch) dalam Perjanjian Lama diceritakan:
Adam mengatakan bahwa wanita yang dianugerahkan Tuhan kepadanya telah memberinya buah dari pohon larangan tersebut dan kemudian memakannya.(Kejadian 3 : 12)
Pada giliran berikutnya, Hawa membela dirinya dengan mengatakan bahwa ular telah membujuknya untuk makan buah tersebut(Kejadian 3 : 13)
Æ Maka Tuhanpun menghukum ular dengan mengutuknya sehingga ia berjalan dengan perutnya, dan memakan debu sepanjang hidupnya.
(Kejadian 3 : 14)
Dan Hawa dihukum dengan berat dan sengsaranya pada waktu hamil dan melahirkan.(Kejadian 3 : 16)
Adam juga dihukum dengan diusir dari sorga ke atas bumi dan harus susah payah lebih dahulu untuk mencari makan.(Kejadian 3 : 17, 18, 19)
MAKA
Apabila dilacak dosa yang pertama sampai asalnya yang pertama, kita akan sampai kepada ular, bukan Adam maupun Hawa.
Jadi pendosa pertama adalah ular, dan jika dosa tersebut akan diwariskan tentunya kepada anak keturunan sesama ular
Karena Adam dan keturunannya tidak mempunyai urusan dan tidak bersalah dalam urusan dosa waris tersebut.
Apalagi Tuhan telah menghukum ketiga pendosa pertama yaitu ular, begitu pula Hawa dan Adam.
Jadi hukuman tersebut telah menghapus dosa, menebarkan tirai ke atasnya dan hukuman tersebut telah dijatuhkan secara tepat dan optimal.
DAN
Masih banyak lagi ayat-ayat dalam Perjanjian Lama yang menegaskan bahwa dosa waris tidak ada, misalnya.
Nabi Nuh selamat, orang-orang berdosa mati(Kejadian 7 : 23)
Setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri(Ulangan 24 : 16 ; 2 Tawarikh 25 : 4 ; Yeremia 31: 30)
Anak tidak menanggung dosa ayahnya(Yekezkiel 18 : 20)
BEGITU PULA
Kalau kita membaca dan mengkaji kitab Perjanjian Baru, ternyata Yesus juga menegaskan bahwa :
Setiap pohon yang baik, menghasilkan buah yang baik(Matius 7 : 17)
Seseorang akan dibenarkan atau akan dihukum berdasarkan ucapannya.(Matius 12 : 37)
DAN
Masih banyak ayat-ayat lain dalam Perjanjian Baru yang menegaskan bahwa dosa waris itu tidak ada, seperti
Anak lahir dalam keadaan suci(Markus 10 : 14, 15)
Hukuman berdasarkan ucapan dan perbuatan(Matius 12 : 37)
Balasan sesuai perbuatan(Matius 16 : 27 ; 2 Korintus 5 : 10)
BAHKAN
Paulus sendiri sebagai pendiri agama Kristen tidak yakin adanya dosa waris
Dosa waris telah meracuni semua orang(Rum 5 : 12, 19)
Hanya aku tidak tahu dosa, kalau tidak ada sebab hukum Taurat & jika tidak ada hukum Taurat seakan-akan tidak ada dosa.(Rum 7 : 7, 8)
JADI
Paulus sendiri lebih jauh menyimpulkan bahwa dosa sebelum adanya hukum Taurat dan perintah itu, dosa pun tidak ada.
Maka hukum Tauratlah yang bertanggung jawab terhadap adanya dosa, dan dengan demikian Adam tidak berdosa.
Dengan demikan Paulus sendiri telah menghapus apa yang disebut dosa waris.
KESIMPULAN
Doktrin dosa waris tidak memiliki dasar, baik secara rasional maupun berdasarkan Alkitab/ Bibel.
KARENA
Semua nabi menekankan adanya tanggung jawab individu atas semua ucapan dan perbuatannya.
Jadi tidak ada seorang nabi pun yang mengajarkan dosa waris
- Maka tidak kelihatan sama sekali dalam Perjanjian baru tentang adanya dosa waris
Semua manusia bisa berbuat dosa maupun menghindarinya, dan mampu pula menyelamatkan dirinya sendiri.
DAN
Pada dasarnya rasilah Tuhan (Allah) sama saja untuk semua nabi, sejak nabi Adam, sampai nabi Muhammad, dan tidak mengubah dasar ajaranNya.
Maka kepercayaan atau ajaran Kristen yang aneh-aneh merupakan tambahan yang muncul kemudian, yang direka-reka setelah Yesus tiada.
Sehingga ajaran Yesus berbeda secara drastis dengan ajaran Kristen yang diciptakan oleh Gereja, misalnya saja
Yesus mengatakan bahwa dirinya adalah anak manusia, tetapi Gereja membuatnya menjadi Anak Tuhan, bahkan kemudian menjadi Tuhan yang lain.
Yesus mengajarkan bahwa manusia diselamatkan oleh amal perbuatannya yang baik, ternyata Gereja menyatakan bahwa manusia selamat oleh karena penyaliban Yesus.
JADI
Kesimpulan secara tegasnya adalah
Mengikuti Yesus adalah satu hal.
Mengikuti Gereja adalah hal lain.
DAN
Ajaran Islam menolak keras dogma dosa waris, dan menganggap anak-anak suci tanpa dosa sejak lahir.
KARENA
Menurut kaidah Islam dosa tidak dapat diwariskan
Melainkan merupakan sesuatu yang dikenakan kepada orang yang bersangkutan sendiri.
Karena melakukan sesuatau yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakauan sesuatau yang seharusnya dilakukannya.
MAKA
Bila dilihat secara rasional adalah sesuatau yang sama sekali tidak adil
Apabila kita mengutuk seluruh ras manusia
Padahal dosa yang dilakukan ribuan tahun yang lalu oleh orang tua mereka yang pertama.
SEBAB
Dosa adalah pelanggaran yang disengaja terhadap hukum Allah atau hukum tentang kebenaran dan kesalahan
Dan tanggung jawab atau tuntuan seuatu dosa kaum terletak pada orang yang melakukannya.
Bukan pada anak-anaknya atau orang lain.
DAN
Manusia dilahirkan dengan kebebasan berkehendak, dengan kecenderungan dan kemampuan
Untuk melakukan kejahatan dan juga memeranginya serta untuk melakukan kebaikan
Jadi bila orang dewasa yang mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.
Dan menyalah gunakan kebebasannya serta tunduk kepada godaan
Maka barulah dia bisa dikatakan sebagai orang berdosa.
JADI
Kita dapat mengetahui dari catatan kitab-kitab suci menganai segala macam umat
BAHWA
Banyak pria dan wanita yang berhasil bertahan dan menaklukan kecenderungan-kecenderungan jahat, dan kemudian hidup sejalan dengan kehendak Tuhan Alllah
Bibel sendiri menyebut Enos, Noah (nabi Nuh), Job (nabi Ayyub), John Pembabtis (nabi Yahya), dan masih banyak lainnya.
Yang sempurna dan luhur diantara orang-orang yang takut kepada Allah dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan jahat.
DENGAN DEMIKIAN
Benar-benar merupakan penghinaan dan sismisme kepada manusia
Bila kita menganggap anak-anak berdosa di kala lahir
Dan betul-betul tidak beralasan, betapa manusia menjadi tidak simpatik karena
Yang ditunjukkan oleh keputusan teologik Santo Angustinus, bahwa semua anak yang tidak di baptis akan dihukum bakar selama-lamanya dalam api neraka.
Sehingga sekarang anak-anak yang tidak dibaptis tidak dikubur di pekuburan khusus Kristen karena mereka diyakini mati masih dalam dosa waris.
DAN
Berdasrkan otoritas Yesus Kristus maupun berdasarkan nalar, karena dosa waris ternyata kaliru.
Maka landasan utama doktrin penebusan dosa
Sebagai suprastruktur dogma yang di bangun berdasarkan dosa waris pun pasti tidak benar.
NAMUN
Kita perlu membahasnya lebih lanjut bagaimana sesunguhnya pola pikir dari konsep pembebasan dosa menurut Kristen itu.
MAKA
Sebagai rangkaian dari lingakaran konsep dosa waris perlu dibahas pula,
Kekeliruan konsep keselamatan melalui penyaliban Yesus, dan
Kekeliruan konsep penebusan dosa
“Iman Islam lebih berharga dari harta dunia sekalipun, disisi Allah”
Acuan
1. Islam dan Kristen dalam Perspektif Ilmu Perbandingan Agama(Ulfat ‘Azizus Samad)
2. Islam dan Kebenaran Yesus(Muhammad Ali Al Khuli)
The Choice – dialog Islam Kristen(Ahmed Derdat)Kata Yesus tentang Babi (Drs. H. S. Munir SKM.MPH)
sumber : Kumpulan Catatan Ust. Kodiran Salim
Oleh:
Yakobus ST
Kekeliruan Konsep
1.DOSA WARIS
2.KESELAMATAN MELALUI PENYALIBAN YESUS
3.PENEBUSAN DOSA
LANJUTAN………………………………..
“ TULISAN – I “
KEKELIRUAN KONSEP DOSA WARIS
DOSA WARIS
Adalah salah satu dari dogma Kristen yang menyatakan bahwa karena tidak mematuhi perintah Allah untuk tidak memakan buah terlarang, maka nabi Adam berdosa.
DAN
Dosa Adam tersebut diwariskan kepada semua anak cucu keturunannya, dan dengan demikian : “Semua manusia lahir dalam keadaan berdosa”.
MAKA
Diperlukan harga yang harus dibayar untuk menebus dosa tersebut sebagai tanda keadilan Tuhan, karena Tuhan tidak berkehendak membiarkan suatu dosa tanpa hukuman.
SEDANGKAN
Satu-satunya penebus dosa yang bisa dilakuakn adalah pertumpahan darah, tetapi harus darah yang sempurna, tanpa dosa, dan tidak dapat di ganti oleh yang lain.
KARENA
Dosa waris yang ditujukan untuk menentang Allah itu merupakan proporsi yang tidak terbatas, maka ia menuntut tebusan yang tidak terbatas pula.
DAN
Yesus Kristuslah, Anak Allah yang datang dari sorga, menumpahkan darahnya yang suci tanpa dosa, mengalami penderitaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, dan wafat untuk menjalani hukuman sebagai penebus dosa-dosa manusia.
SEBAB
Yesus adalah Tuhan yang tidak terbatas, dan dia sendirilah yang dapat membayar atau menebus dosa tersebut, dan tidak ada seorangpun bisa diselamatkan bila dia tidak menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
JADI
Setiap orang akan mengalami penderitaaan abadi di Nereka karena fitrahnya atas dosa tersebut, apabila tidak menerima penebusan dosa-dosa nya yang dilkukan oleh Yesus Kristus dengan darahnya
ITULAH
Salah satu ajaran dasar Kristen yang bertalian dengan dosa waris, yang diyakini oleh umat Kristen.
BAHASAN
Sesungguhnya kepercayaan akan dosa waris tidak berdasar dan palsu
KARENA
Secara logika dan rasio, dosa atau keadaan berdosa itu “tidak bisa” diwariskan dari seseorang kepada orang lain, semisal
Seorang anak bisa dan mungkin saja mewarisi kekekaran tubuh, tinggi badan , bentuk dan ukuran tubuh orang tuanya.
Tetapi lain halnya dengan dosa, bagaimana nalarnya seorang ayah yang melakukan dosa, anak harus mewarisi dosa bapak atau ayahnya tersebut.
JUGA
Bertentangan dengan “Prinsip imbalan dan hukuman”
Karena bagaimana nalarnya seseorang bisa dihukum
Sedangkan dia tidak melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya
DAN
Berlawanan dengan “Keadilan Tuhan”
Karena Allah menghukum seseorang berdasarkan kesalahan/dosa yang dilakukannnya.
Bukan berdasarkan apa yang dilakukan oleh orang lian, orang tuanya sendiri sekalipun.
APALAGI
Kitab Perjanjian Lama juga memberi pernyataan yang berlawanan dengan konsep dosa waris tersebut, antara lain :
Orang tua tidak akan dibunuh sebab-sebab anaknya, dan anak-anaknya tidak akan dibunuh karena sebab orang tuanya, malainkan tiap-tiap orang akan dibunuh karena sebab dosa dirinya.(2 Tawarikh 25 : 4)
Sebagian orang akan mati sebab salahnya sendiri, dan sebagian orang yang makan buah anggur yang belum masak, giginya juga akan ngilu.(Yeremia 31 : 30)
JADI
Berdasarkan ayat-ayat Perjanjian Lama tersebut cukup sebagai bantahan atas tidak benarnya konsep dosa waris yang diyakini oleh orang -orang Kristen.
Karena dosa adalah tanggung jawab pribadi dari orang yang melakukannya
Dan bagaimana mungkin seorang bayi yang baru lahir sudah dinyatakan berdosa
Sedangkan bayi tersebut belum berbuat sesuatu yang bisa dianggap dosa dan belum bisa membedakan baik dan buruk.
DISMPING ITU
Barangkali pembuat konsep dosa waris belum pernah membaca kitab sucinya sendiri sehingga tidak mengerti dan tidak memahami bahwa penunjukan dosa waris kepada Adam adalah “Salah Alamat”
KARENA
Berdasarkan lima kitab pertama (Pentanteuch) dalam Perjanjian Lama diceritakan:
Adam mengatakan bahwa wanita yang dianugerahkan Tuhan kepadanya telah memberinya buah dari pohon larangan tersebut dan kemudian memakannya.(Kejadian 3 : 12)
Pada giliran berikutnya, Hawa membela dirinya dengan mengatakan bahwa ular telah membujuknya untuk makan buah tersebut(Kejadian 3 : 13)
Æ Maka Tuhanpun menghukum ular dengan mengutuknya sehingga ia berjalan dengan perutnya, dan memakan debu sepanjang hidupnya.
(Kejadian 3 : 14)
Dan Hawa dihukum dengan berat dan sengsaranya pada waktu hamil dan melahirkan.(Kejadian 3 : 16)
Adam juga dihukum dengan diusir dari sorga ke atas bumi dan harus susah payah lebih dahulu untuk mencari makan.(Kejadian 3 : 17, 18, 19)
MAKA
Apabila dilacak dosa yang pertama sampai asalnya yang pertama, kita akan sampai kepada ular, bukan Adam maupun Hawa.
Jadi pendosa pertama adalah ular, dan jika dosa tersebut akan diwariskan tentunya kepada anak keturunan sesama ular
Karena Adam dan keturunannya tidak mempunyai urusan dan tidak bersalah dalam urusan dosa waris tersebut.
Apalagi Tuhan telah menghukum ketiga pendosa pertama yaitu ular, begitu pula Hawa dan Adam.
Jadi hukuman tersebut telah menghapus dosa, menebarkan tirai ke atasnya dan hukuman tersebut telah dijatuhkan secara tepat dan optimal.
DAN
Masih banyak lagi ayat-ayat dalam Perjanjian Lama yang menegaskan bahwa dosa waris tidak ada, misalnya.
Nabi Nuh selamat, orang-orang berdosa mati(Kejadian 7 : 23)
Setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri(Ulangan 24 : 16 ; 2 Tawarikh 25 : 4 ; Yeremia 31: 30)
Anak tidak menanggung dosa ayahnya(Yekezkiel 18 : 20)
BEGITU PULA
Kalau kita membaca dan mengkaji kitab Perjanjian Baru, ternyata Yesus juga menegaskan bahwa :
Setiap pohon yang baik, menghasilkan buah yang baik(Matius 7 : 17)
Seseorang akan dibenarkan atau akan dihukum berdasarkan ucapannya.(Matius 12 : 37)
DAN
Masih banyak ayat-ayat lain dalam Perjanjian Baru yang menegaskan bahwa dosa waris itu tidak ada, seperti
Anak lahir dalam keadaan suci(Markus 10 : 14, 15)
Hukuman berdasarkan ucapan dan perbuatan(Matius 12 : 37)
Balasan sesuai perbuatan(Matius 16 : 27 ; 2 Korintus 5 : 10)
BAHKAN
Paulus sendiri sebagai pendiri agama Kristen tidak yakin adanya dosa waris
Dosa waris telah meracuni semua orang(Rum 5 : 12, 19)
Hanya aku tidak tahu dosa, kalau tidak ada sebab hukum Taurat & jika tidak ada hukum Taurat seakan-akan tidak ada dosa.(Rum 7 : 7, 8)
JADI
Paulus sendiri lebih jauh menyimpulkan bahwa dosa sebelum adanya hukum Taurat dan perintah itu, dosa pun tidak ada.
Maka hukum Tauratlah yang bertanggung jawab terhadap adanya dosa, dan dengan demikian Adam tidak berdosa.
Dengan demikan Paulus sendiri telah menghapus apa yang disebut dosa waris.
KESIMPULAN
Doktrin dosa waris tidak memiliki dasar, baik secara rasional maupun berdasarkan Alkitab/ Bibel.
KARENA
Semua nabi menekankan adanya tanggung jawab individu atas semua ucapan dan perbuatannya.
Jadi tidak ada seorang nabi pun yang mengajarkan dosa waris
- Maka tidak kelihatan sama sekali dalam Perjanjian baru tentang adanya dosa waris
Semua manusia bisa berbuat dosa maupun menghindarinya, dan mampu pula menyelamatkan dirinya sendiri.
DAN
Pada dasarnya rasilah Tuhan (Allah) sama saja untuk semua nabi, sejak nabi Adam, sampai nabi Muhammad, dan tidak mengubah dasar ajaranNya.
Maka kepercayaan atau ajaran Kristen yang aneh-aneh merupakan tambahan yang muncul kemudian, yang direka-reka setelah Yesus tiada.
Sehingga ajaran Yesus berbeda secara drastis dengan ajaran Kristen yang diciptakan oleh Gereja, misalnya saja
Yesus mengatakan bahwa dirinya adalah anak manusia, tetapi Gereja membuatnya menjadi Anak Tuhan, bahkan kemudian menjadi Tuhan yang lain.
Yesus mengajarkan bahwa manusia diselamatkan oleh amal perbuatannya yang baik, ternyata Gereja menyatakan bahwa manusia selamat oleh karena penyaliban Yesus.
JADI
Kesimpulan secara tegasnya adalah
Mengikuti Yesus adalah satu hal.
Mengikuti Gereja adalah hal lain.
DAN
Ajaran Islam menolak keras dogma dosa waris, dan menganggap anak-anak suci tanpa dosa sejak lahir.
KARENA
Menurut kaidah Islam dosa tidak dapat diwariskan
Melainkan merupakan sesuatu yang dikenakan kepada orang yang bersangkutan sendiri.
Karena melakukan sesuatau yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakauan sesuatau yang seharusnya dilakukannya.
MAKA
Bila dilihat secara rasional adalah sesuatau yang sama sekali tidak adil
Apabila kita mengutuk seluruh ras manusia
Padahal dosa yang dilakukan ribuan tahun yang lalu oleh orang tua mereka yang pertama.
SEBAB
Dosa adalah pelanggaran yang disengaja terhadap hukum Allah atau hukum tentang kebenaran dan kesalahan
Dan tanggung jawab atau tuntuan seuatu dosa kaum terletak pada orang yang melakukannya.
Bukan pada anak-anaknya atau orang lain.
DAN
Manusia dilahirkan dengan kebebasan berkehendak, dengan kecenderungan dan kemampuan
Untuk melakukan kejahatan dan juga memeranginya serta untuk melakukan kebaikan
Jadi bila orang dewasa yang mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.
Dan menyalah gunakan kebebasannya serta tunduk kepada godaan
Maka barulah dia bisa dikatakan sebagai orang berdosa.
JADI
Kita dapat mengetahui dari catatan kitab-kitab suci menganai segala macam umat
BAHWA
Banyak pria dan wanita yang berhasil bertahan dan menaklukan kecenderungan-kecenderungan jahat, dan kemudian hidup sejalan dengan kehendak Tuhan Alllah
Bibel sendiri menyebut Enos, Noah (nabi Nuh), Job (nabi Ayyub), John Pembabtis (nabi Yahya), dan masih banyak lainnya.
Yang sempurna dan luhur diantara orang-orang yang takut kepada Allah dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan jahat.
DENGAN DEMIKIAN
Benar-benar merupakan penghinaan dan sismisme kepada manusia
Bila kita menganggap anak-anak berdosa di kala lahir
Dan betul-betul tidak beralasan, betapa manusia menjadi tidak simpatik karena
Yang ditunjukkan oleh keputusan teologik Santo Angustinus, bahwa semua anak yang tidak di baptis akan dihukum bakar selama-lamanya dalam api neraka.
Sehingga sekarang anak-anak yang tidak dibaptis tidak dikubur di pekuburan khusus Kristen karena mereka diyakini mati masih dalam dosa waris.
DAN
Berdasrkan otoritas Yesus Kristus maupun berdasarkan nalar, karena dosa waris ternyata kaliru.
Maka landasan utama doktrin penebusan dosa
Sebagai suprastruktur dogma yang di bangun berdasarkan dosa waris pun pasti tidak benar.
NAMUN
Kita perlu membahasnya lebih lanjut bagaimana sesunguhnya pola pikir dari konsep pembebasan dosa menurut Kristen itu.
MAKA
Sebagai rangkaian dari lingakaran konsep dosa waris perlu dibahas pula,
Kekeliruan konsep keselamatan melalui penyaliban Yesus, dan
Kekeliruan konsep penebusan dosa
“Iman Islam lebih berharga dari harta dunia sekalipun, disisi Allah”
Acuan
1. Islam dan Kristen dalam Perspektif Ilmu Perbandingan Agama(Ulfat ‘Azizus Samad)
2. Islam dan Kebenaran Yesus(Muhammad Ali Al Khuli)
The Choice – dialog Islam Kristen(Ahmed Derdat)Kata Yesus tentang Babi (Drs. H. S. Munir SKM.MPH)
sumber : Kumpulan Catatan Ust. Kodiran Salim
0 komentar:
Post a Comment