Friday, 6 January 2012

SHADAQAH YANG UTAMA

            Shadaqah yang dilakukan seseorang dengan ikhlas akan bernilai kebaikan bagi orang yang melakukannya. shadaqah / sedekah ini adalah merupakan suatu hal yang sangat dianjurkan didalam islam. Shadaqah tentunya memiliki banyak jalan, diantaranya terdapat nilai bersedekah yang lebih utama dibandingkan di sedekahkan kepada yang lainnya. Apa saja shadaqah yang lebih utama itu, diantaranya adalah :
  1. Shadaqah secara sembunyi-sembunyi. Maksudnya adalah tidak disebar-sebarkan atau diumumkan bahwa dia telah bersedekah, tetapi hendaknya dia menyembunyikannya agar tidak diketahui orang kerena hal ini dapat lebih menambah keikhlasan kita dan terhindar dari riya’ dan sejenisnya. Allah berfirman :
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”.
[QS. Al Baqarah 2 : 271]

Namun yang perlu diluruskan yaitu yang dimaksud pada kalimat “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik” maksudnya adalah jika kita menampakkan sedekah kita agar dicontoh oleh orang lain, bukan karena sombong atau riya’. Dan ayat ini turun berkenaan dengan Umar bin Khattab yang mensedekahkan hartanya secara terang-terangan dengan maksud agar dicontoh orang lain, tetapi Abu Bakar Ash shiddiq mensedekahkan hartanya secara sembunyi-sembunyi maka turunlah ayat ini.

  1. Shadaqah dalam kondisi sehat dan sangat menginginkan hartanya tersebut. Seperti dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Shadaqah yang paling utama adalah engkau bershadaqah ketika dalam keadaan sehat dan bugar, ketika engkau menginginkan kekayaan melimpah dan takut fakir. Maka jangan kau tunda sehingga ketika ruh sampai ditenggorokan baru kau katakan,”untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian”.
[HR.  Bukhori dan Muslim]

Nabi juga bersabda,”satu dirham telah mengalahkan seratus dirham”. Para sahabat bertanya,”Bagaimana itu (wahai Rasulullah) ?”. beliau menjawab,”Ada seorang yang hanya mempunyai dua dirham lalu dia bersedekah dengan salah satu dari dirham itu. Dan ada seseorang yang mendatangi hartanya yang sangat melimpah ruah, lalu mengambil seratus ribu dirham dan bersedekah dengannya”.
[HR. An Nasa’i]

  1. Shadaqah setelah kebutuhan wajib terpenuhi. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak ada shadaqah kecuali setelah kebutuhan (wajib) terpenuhi”
Dalam riwayat lain,”Sebaik-baik shadaqah adalah jika kebutuhan yang wajib terpenuhi”.
[HR. Bukhori]

  1. Menafkahi keluarga (anak dan istri). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Seseorang apabila menafkahi keluarganya dengan mengharapkan pahala-Nya, maka ia mendapatkan pahala sedekah”.
[HR. Bukhori dan Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,”ada empat dinar; satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau berikan untuk memerdekakan budak, satu dinar engkau infaqkan fii sabilillah, satu dinar engkau belanjakan untuk keluargamu. Dinar yang paling utama adalah yang engkau nafkahkan untuk keluargamu”.
[HR. Muslim]

  1. Bershadaqah kepada keluarga / kerabat. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini.
“Bersedekah kepada orang miskin adalah sedekah (saja), sedangkan jika kepada kerabat maka ada dua (kebaikan), yaitu sedekah dan silaturahmi”.
[HR. Ahmad, An Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu majah]

Hal tersebut terjadi karena membantu keluarga atau kerabat yang kesusahan adalah termasuk menolongnya dan menyambung tali persaudaraan, dan dapat lebih meguatkan hubungan kekeluargaan kita.

  1. Bershadaqah fii sabilillah yaitu bersedekah dijalan Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang untuk keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraannya (yang digunakan) dijalan Allah, dan dinar yang diinfakkan seseorang kepada temannya fii sabilillah ‘Azza Wa Jalla”.
[HR. Muslim]

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Barangsiapa yang mempersiapkan (membekali dan mempersenjatai) seseorang yang akan berperang maka dia telah ikut berperang.”
[HR Bukhori dan Muslim]

  1. Shadaqah jariyah.
Yang dimaksud shadaqah jariyah adalah shadaqah yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang bersedekah tadi walaupun orang yang bersedekah itu sudah meninggal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Jika manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya”.
[HR. Muslim]
Wallahu a’lam  bish showab….




Ditulis oleh : tukang bangunan, cari ilmu, dunia akherat.

Kritikdan saran anda sangat dibutuhkan.

Surabaya, 22 Desember 2011   (10.59)..di siang yang kurang begitu cerah
Goresan tinta seorang thalibul ‘ilmi.

Related Posts:

  • Bacaan Sebelum Kajian (Khutbatul Hajah) بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، … Read More
  • ADAB-ADAB FITRAH Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*{behavior:url(#ieooui) } /* S… Read More
  • SHADAQAH YANG UTAMA             Shadaqah yang dilakukan seseorang dengan ikhlas akan bernilai kebaikan bagi orang … Read More
  • SUCINYA AIR LAUT Oleh : Muhammad Supriadi al Jawiy al Indunisiy             Sucikah air laut ??. Inilah… Read More
  • PENIPUAN DALAM JUAL BELI !-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; … Read More

0 komentar:

Post a Comment